Korban Wanaartha Gelar Aksi di Kedubes AS dan Kemlu, Ini Tuntutannya

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Naiknya harga emas belakangan yang memberikan tekanan pada inflasi inti, memaksa pemerintah menjadikan emas sebagai salah satu fokus dalam menentukan asumsi makro 2012.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri keuangan Agus DW Martowardodjo. Agus menjelaskan, emas akan menjadi salah satu komponen yang diperhitungkan dalam indikator ekonomi makro Indonesia.

 

"Harga pangan memang menunjukkan trend peningkatan, dan juga barang tambang, terutama minyak tanah dan emas yang harus kita perhatikan," ujar Agus dalam Rencana Kerja Pemerintah 2012 di Gedung DPR RI, Senayan, Kamis (8/7/2011).

 

Agus menambahkan, dengan terus naiknya harga pangan seperti ini, ditakutkan akan memebrikan tekanan yang signifikan pada inflasi inti. Hal tersebut, kata dia, sudah terjadi pada negara seperti China dan Amerika Serikat. "Dan mendorong mereka menaikkan suku bunga beberapa kali," tambah Menkeu.

 

Bukan hanya itu, krisis global yang terjadi belakangan ini juga akan menjadi fokus pemerintah dalam asumsi makro 2012 atau ini juga menjadi salah satu indikator dalam asumsi makro 2012.

 

"Pertumbuhan ekonomi negara maju seperti Amerika dan Jepang, kondisinya lebih baik dibandingkan 2011. Pertumbuhan ekonomi Asean, termasuk Indonesia menunjukkan tren positif tapi diperkirakan sedikit melambat," jelasnya.

 

Diberitakan sebelumnya asumsi ekonomi makro 2012 yang akan dijadikan dasar Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2012, sekaligus sebagai dasar perhitungan besaran RAPBN tahun 2012 adalah pertumbuhan ekonomi 6,7 persen, laju inflasi 5,3 persen, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 6,5 persen, nilai tukar rupiah Rp8.800 per USD, harga minyak USD90 per barel, dan lifting minyak 950 ribu barel per hari. (mrt)

 

(rhs)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber