Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA--PT Bank Negara Indonesia Tbk mengembangkan 19 outlet dan 71 mesin anjungan tunai mandiri di seluruh wilayah Papua dan Papua Barat.

 

Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Felia Salim mengungkapkan pengembangan tersebut merupakan langkah antisipatif perseroan terhadap peningkatan permintaan fasilitas pembiayaan di kedua provinsi.

 

"Antisipasi ini dibutuhkan karena data BI menunjukkan bahwa meski LDR [rasio penyaluran kredit terhadap dana pihak ketiga] perbankan [di kedua provinsi] relatif kecil namun pertumbuhannya cukup signifikan, yakni 31,64% per triwulan II 2012," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (31/10).

 

Adapun data Bank Indonesia (BI) yang dikutip BNI menunjukan hingga triwulan II/ 2012 LDR perbankan di Papua dan Papua Barat baru mencapai 51,08%. Padahal pertumbuhan perekonomian di Papua mencapai 5,27% dan 23,69% di Papua Barat.

 

Menurut Felia hal tersebut menunjukan belum maksimalnya kontribusi perbankan di dua wilayah paling Timur Indonesia tersebut. Padahal, lanjutnya, permintaan kredit terus tumbuh tetapi tidak dapat dipenuhi dengan maksimal lantaran keterbatasan kewenangan pemimpin bank di daerah untuk menjangkau plafon kredit tertentu.

 

Dia berharap outlet baru tersebut dapat mengatasi kendala keterbatasan plafon tersebut, sekaligus juga melengkapi 19 outlet lain yang sudah ada.

 

Selain itu, lanjut Felia, pengembangan outlet di Papua dan Bapua Barat juga dimaksudkan untuk mengembangan layanan manajemen kas (cash management). Potensi tersebut tampak dari tingginya dana yang masuk ke papua per Juni 2012 Rp11 triliun, lebih tinggi dari aliran dana keluar Rp7,19 triliun.

 

"Terutama karena kedua daerah mendapatkan dana otonomi khsusu. Bagi BNI hal tersebut merupakan indikasi kebutuhan yang meningkat pada layanan cash management," terangnya. (faa)

 

 

 

Sumber