Redam Lonjakan Harga, Bulog Gelontorkan 1.200 Ton Beras Murah di Papua

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Dewan Pelabuhan Tanjung Priok mengimbau pelaksanaan kegiatan pencatatan/penghitungan keluar masuk barang dan petikemas atau tally mandiri di pelabuhan dioptimalkan.

 

Ketua Dewan Pelabuhan Tanjung Priok Sungkono Ali mengatakan, kegiatan tally mandiri telah di atur melalui Keputusan Menteri Perhubungan No:15 Tahun 2007 tentang Penyelenggaran Pengusahaan Tally Mandiri di Pelabuhan.

 

"Tally Mandiri ini berfungsi untuk menghitung jumlah, volume, atau pun berat barang yang keluar masuk pelabuhan untuk menghindari manipulasi data tersebut," ujarnya, Senin (29/10/2012).

 

Tally Mandiri, kata dia, juga diamanatkan melalui UU No:17/2008 tentang Pelayaran, yang menyebutkan bahwa kegiatan tally mandiri untuk menyampaikan data yang lebih independen demi kepentingan semua pihak terkait menyangkut lalu lintas barang dan peti kemas dari dan ke pelabuhan.

 

"Dalam UU No:17/2008, Perusahaan Tally Mandiri disebut sebagai kegiatan penunjang angkutan laut," paparnya.

 

Sungkono mengatakan, pelaksanan tally mandiri ini juga menjadi salah satu program yang mesti disempurnakan agar pelaksanaannya bisa seragam di semua pelabuhan Indonesia, termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok.

 

Dia mengatakan, Dewan Pelabuhan tidak akan mencampuri urusan business to business yang muncul atas kegiatan tally mandiri tersebut.

 

Namun sebagaimana peran dan fungsi Dewan Pelabuhan hanya mengawal implementasi program kebijakan pemerintah termasuk soal pelaksanaan tally mandiri.

 

"Meskipun sudah hampir 5 tahun aturan itu diberlakukan, namun belum semua pelabuhan menerapkan secara konsisten kegiatan tally mandiri," ujarnya. (ra)

 

 

 

Sumber