Moratelindo (MORA) dan MyRepublic Merger, 4 Tujuannya Terungkap

[Parno Pemilik Lapak 0]

LUXEMBOURG: Microsoft Corp tengah menghadapi penyelidikan awal oleh regulator perlindungan data Eropa yang memeriksa masalah privasi yang potensial ditimbulkan oleh perubahan kebijakan produk internet termasuk Hotmail dan Bing.

 

Gerard Lommel, presiden komisi perlindungan data Luksemburg, mengatakan pembaruan perjanjian layanan Microsoft, yang mulai berlaku 19 Oktober, sedang ditinjau oleh komisi negaranya yang bekerjasama dengan regulator privasi Uni Eropa.

 

Perusahaan-perusahaan AS kadang-kadang berbenturan soal masalah privasi di Eropa, kawasan di mana aturan perlindungan data individu lebih ketat dibandingkan di Amerika.

 

Data otoritas perlindungan di Uni Eropa awal bulan ini juga mendesak Google Inc untuk mengatasi kekhawatiran tentang kebijakan privasi.

 

"Penelitian ini tidak pada tingkat yang sama dengan penyelidikan atas Google ketika mengubah kebijakan privasi, dengan isu-isu privasi yang jelas telah diidentifikasi," kata Lommel seperti dikutip Bloomberg, Jumat (26/10).

 

Potensi masalah tersebut berkaitan dengan pembaruan atau upgrade Microsoft yang tidak dapat dikecualikan dari pemeriksaan soal privasi.

 

Lommel berkata bahwa tujuannya adalah untuk memeriksa apakah perubahan kebijakan Microsoft bisa mengandung resiko baru untuk privasi pengguna.

 

Pemeriksaan ini juga untuk melihat apakah kebijakan privasi Microsoft memenuhi standar Eropa terkait pemberitahuan dan pilihan layanan.

 

Robin Koch, juru bicara Microsoft di Brussels, mengatakan perubahan itu tidak mengubah kebijakan privasi perusahaan yang sudah ada sebelumnya.

 

"Kami mengakui kami bisa lebih memperjelas hal ini ketika kami meluncurkan kesepakatan yang diperbarui pada layanan kami," kata Koch dalam sebuah pernyataan lewat e-mail.

 

"Kami akan memperbarui perjanjian sesegera mungkin untuk membuat persoalan itu benar-benar jelas."

 

Bukan hanya Microsoft saja yang berurusan dengan perlindungan data di Eropa. Facebook Inc pada awal tahun ini harus tunduk pada audit oleh otoritas perlindungan data Irlandia terkait masalah privasi dengan fitur pengenalan wajah.

 

Komisi Nasional Prancis untuk Komputasi dan Kebebasan Sipil, atau CNIL, juga memimpin penyelidikan ke dalam kebijakan privasi baru Google.

 

CNIL mengumumkan pekan lalu bahwa Google harus memperbaiki kelemahannya pada pembaruan kebijakan privasi atau akan menerima denda. (Bloomberg/mtb/arh)

 

 

 

 

 

 

Sumber