Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

WASHINGTON - Amerika serikat (AS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2012 melaju 2 persen. Pertumbuhan ekonomi ini, sesuai dengan perkiraan beberapa analis. Namun, pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat meningkat menjadi 2,5 persen pada kuartal terakhir tahun ini.Pertumbuhan ini, sedikit lebih baik daripada yang diharapkan oleh para ekonom. Ini lantaran adanya lonjakan pengeluaran pemerintah dalam tiga tahun ini dikombinasikan dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga dan lonjakan pembangunan rumah, untuk memperkuat permintaan domestik.

 

"(Tapi) perekonomian masih memiliki momentum yang lemah ke depan," kata Chief US Economist IHS Global Insight Lexington Massachusetts, Nigel Gault, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (27/10/2012).

 

Nigel mengatakan, beberapa fundamental memang membaik namun ketidakpastian di dalam dan di luar negeri akan menahan sektor bisnis. Sedangkan untuk pasar saham AS, hanya mampu naik tipis, meskipun harga US treasury bond naik.

 

Sejak masa resesi, perekonomiaan AS menghadapi serangkaian badai, mulai dari harga bensin yang tinggi lantaran gejolak di Eropa, dan belakangan adanya  kekhawatiran penghematan dari pemerintah AS. Dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 2 persen, sekira 4,5 juta pekerjaan terjaring saat krisis dimulai.

 

Penasehat Gedung Putih, Alan Krueger, mengatakan laporan pertumbuhan ekonomi AS, akan memfokuskan pada kebutuhan untuk memperpanjang pemotongan pajak kelas menengah dan usaha kecil, yang di usulkan oleh Presiden AS.

 

Pada kuartal III, konsumen mengabaikan pemangkasan pengeluaran, dan menolak pajak yang lebih tinggi. Belanja konsumen menyumbang sekitar 70 persen dari aktivitas ekonomi AS, tumbuh pada tingkat 2 persen setelah meningkat 1,5 persen pada kuartal II.

(mrt)

 

 

 

Sumber