Harga Cabai Rawit Naik Tajam, Minyakita Masih di Atas HET

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA--Hasil survei Lembaga Survei Nasional kembali menunjukkan popularitas politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla berada di atas Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang diajukan calon presiden 2014. Namun, secara keseluruhan elektabilitas kader partai pohon beringin ini masih kalah dari kalangan militer.

 

 

Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN), elektabilitas Jusuf Kalla atau JK mencapai 9,4%, sedangkan Aburizal Bakrie atau Ical 7,1%.

Namun, kedua tokoh itu berdasarkan survei LSN berada diurutan ketiga dan kelima.

 

 

Popularitas JK masih kalah dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto 20,1% dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto 12%. Adapun, diurutan keempat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan 8,8%.

 

 

Survei tersebut digelar pada 10--24 September 2012 dengan mengambil sampel sebanyak 1.230 responden di 33 provinsi.

 

 

Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry mengatakan masyarakat cenderung menginginkan figur yang tegas karena kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dinilai kurang tegas.

 

 

"Sebanyak 47,2% responden menilai SBY kurang tegas. Padahal 56,8% responden mengaku suka dengan figur capres yang tegas," ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta,  Senini (22/10).

 

Dari hasil survei itu sebanyak 48,1% responden menilai JK tegas, sedangkan Ical hanya dinilai 25,5% responden. Menurut Umar, popularitas Ical sulit naik karena pengaruh isu lumpur Lapindo di media massa cukup besar.

 

Sehari sebelumnya, Political Weather Station (PWS) merilis hasil survai bahwa popularitas Ical masih dibawah JK. Di tingkat Partai Golkar, popularitas JK masih yang teratas dengan 95,88%, sedangkan Ical 90,09%. Selanjutnya ada Priyo Budi Santoso 80,37%, Akbar Tanjung 80,17%, Fadel Muhammad 50,37%, Agung Laksono 46,63%, Hajriyanto Y Thohari 35,42%, dan Sharif Cicip Sutarjo 31,96%.

 

Tak beda jauh denga PWS, survei LSN menyebutkan masyarakat masih tertarik kepada tokoh dengan latar belakang militer untuk pencalonan presiden 2014 . Alasannya, masyarakat membutuhkan tokoh dengan karakter tegas yang diasosiasikan berlatar belakang TNI. (if)

 

 

 

Sumber