(TG:@Fullzpros) Hacking, Spamming Tools|Fullz USA UK CANADA|Dead Fullz

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Secara teknikal, indeks harga saham gabungan pada perdagangan Kamis (18/10) diperkirakan bergerak mixed setelah mencetak hattrick rekor IHSG selama tiga hari berturut-turut.

 

Analis Reliance Securities Christine Natasya menyebutkan pada hari ini IHSG diprediksi mengalami koreksi sehat dengan support-resistance 4.322-4.400, setelah terbentuk candle northern star pada perdagangan kemarin.

 

"Namun tidak menutup kemungkinan indeks melanjutkan kenaikannya walaupun sudah terbatas. Saham-saham seperti AALI, ICBP, dan UNTR diprediksi melanjutkan penurunannya," ujarnya,  Rabu (17/10).

 

Adapun Analis Sinarmas Sekuritas, James Wahjudi, mengatakan dirilisnya data-data ekonomi terutama data US housing starts dan data penjualan ritel Inggris periode September akan memberikan sentimen terhadap pergerakan indeks.

 

"Selain itu, antisipasi terhadap dirilisnya data klaim tingkat pengangguran AS dan hasil pertemuan KTT Uni Eropa 18-19 Oktober ini juga akan memberikan sentimen tambahan," katanya.

 

Sementara itu, analis Sucorinvest Central Gani Pang Tek Djen mengatakan IHSG memiliki potensi melemah pada kisaran 4.319 - 4.355.

 

Adapun saham-saham yang direkomendasikan beli antara lain KLBF dan JSMR. Sedangkan rekomendasi jual terhadap saham SMCB, ITMG, TINS, dan UNVR.

 

IHSG pada penutupan Rabu (16/10) naik 8,45 poin atau 0,2% menjadi 4.337,53. Kenaikan itu sekaligus mencetak rekor tertinggi baru selama 3 hari berturut-turut setelah sebelumnya ditutup pada 4.329,08. Indeks Bisnis-27 pun ikut terangkat 0,73 poin atau 0,19% menjadi 373,1.

Menurut Pang Tek Djen, kenaikan IHSG ini seiring dengan penguatan indeks bursa regional dan produksi industrial di Amerika Serikat yang  tumbuh lebih tinggi dari konsensus.

 

"Adapun dari Eropa, Moody's mempertahankan peringkat utang investasi Spanyol," katanya.

 

Nilai transaksi harian tercatat sebesar Rp5,1 triliun dengan volume 4,7 miliar saham. Asing kembali mencatatkan beli bersih Rp229 miliar terhadap saham-saham AKRA, BMTR, PGAS, TLKM, dan BBRI.

 

Walau IHSG mencetak level tertinggi baru, indeks secara sektoral bergerak mixed dengan 6 sektor saham mencatatkan koreksi. Koreksi terbesar dialami oleh aneka industri sebesar 1,16%. Sementara indeks sektor industri dasar naik 1,34%.  

 

Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit Indra menjelaskan langkah Spanyol yang mempertimbangkan bantuan finansial dari Uni Eropa memberikan bahan bakar baru bagi pergerakan indeks. (faa)

 

 

 

Sumber