Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

ARMADA PELABUHAN: Pengusaha Angkutan Bisa Impor Langsung

Recommended Posts

SURABAYA: Kementerian Perhubungan memberikan sinyal mendukung  pengusaha angkutan barang dan peti kemas  di pelabuhan untuk dapat melakukan importasi  secara langsung armada jenis itu, lewat koordinasi intensif dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian serta Kementerian Perdagangan.

 

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Suroyo Alimuso mengatakan, Kemenhub menunggu hasil rekomendasi dari Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Organda yang berlangsung hari ini (16-18 Oktober 2012) menyangkut keluhan dan keinginan para pengusaha di sektor transportasi tersebut.

 

“Termasuk soal keinginan Organda dapat melaksanakan impor langsung armada pelabuhan yang sudah sangat mendesak untuk dilakukan revitalisasi,” ujarnya menjawab Bisnis seusai membuka Mukernas Organda Ke-2 tahun 2012 yang mengambil tema ‘Melalui Revitalisasi Angkutan Umum Kita Sukseskan Program Penghematan Konsumsi BBM dan Diversifikasi Energi’, di Surabaya malam hari ini, Selasa (16/10).

 

Dia mengatakan Kemenhub akan berbicara dengan Kementerian terkait tersebut sepanjang ada rekomendasi  resmi dari Organda soal keinginan melakukan importasi lansung armada pelabuhan.

 

Menurunya, saat ini program peremajaan angkutan barang dan peti kemas di Pelabuhan belum berjalan sebagaimana yang diharapkan, mengingat hingga saat ini masih cukup banyak armada jenis itu yang beroperasi kendati telah berusia tehnis lebih dari 15 tahun, bahkan ada yang melewati 20 tahun.

 

Semestinya, sambungnya, operator angkutan pelabuhan juga memiliki busines plan yang matang, sehingga armada yang didanai dari modal pinjaman pihak ketiga atau lembaga keuangan bisa diselesaikan dalam tempo  maksimal  5 tahun berjalan.

 

“Ini juga yang mesti diperhatikan oleh setiap operator  (busines plan), jadi nantinya tidak ada lagi usia armada jenis itu yang lebih dari 10 tahun masih beroperasi,” paparnya.

 

Wakil Ketua Organda Angkutan Khusus Pelabuhan  (Angsuspel) DKI Jakarta Sumihar Hutagaol mengatakan, impor langsung armada pelabuhan oleh Organda idealnya  untuk armada baru sekaligus pemerintah memberikan insentif berupa bea masuk nol persen.

 

Jika tanpa bea masuk, Sumihar mencontohkan, untuk armada angkutan peti kemas kosong dengan kapasitas 180-190 Horse Power (HP)  sebesar Rp.350 juta/unit, sedangkan harga yang berlaku di dalam negeri untuk jenis yang sama (untuk mengangkut peti kemas kosong) seperti Merk Hino bisa mencapai Rp.620 juta/unit kapasitas 260 HP, dan merk Nisan Rp.640 juta/unit dengan kapasitas mesin 260 HP.

 

“Kemudahan impor langsung oleh Organda itu juga  mestinya tidak perlu melalui Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) atau melalui Agen Tunggal Pemegang Merek,” paparnya.

 

Sumihar mengatakan sudah sepatutnya pemerintah memberikan insentif tersebut karena sebagian besar pengusaha nasional sektor ini hampir kolaps,karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan multinasional sejenis yang kian marak merambah bisnis ini di dalam negeri.(bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...