Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KETAHANAN PANGAN: HKTI Minta Impor Beras Bulog Efektif Jaga Stabilitas Pangan

Recommended Posts

JAKARTA: Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dapat memahami kebijakan impor beras  yang dilakukan Perum Bulog, asalkan benar-benar diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan. 

 

Rachmat Pambudy, Wakil Ketua HKTI, menjelaskan impor beras oleh Bulog harus bisa benar-benar menjaga stabilitas pangan nasional.

 

"Kami bisa menerima keputusan impor beras, yang penting stabilitas pangan nasional dan ada hasilnya. Agar masyarakat bisa menerima Bulog perlu melakukan sosialisasi," ujarnya kepada Bisnis, Selasa malam (16/10/2012).

 

Oleh karena itu, sambungnya, rencana Bulog mengimpor beras sebanyak 770.000 ton harus disertai dengan penjelasan terutama soal tujuan dan data pendukung lainnya. Misalnya, masyarakat perlu tahu secara kuantitas produksi beras dikatakan surplus, kenapa harus impor juga.

 

Dia menjelaskan sebagai lembaga yang bertugas menjaga stok pangan nasional, jika terjadi penurunan produksi dalam negeri, pemerintah perlu memberikan Bulog kewenangan penuh untuk mengimpor kapan saja.

 

 

Rachmat menjelaskan Bulog jangan lagi mengulang sejarah masa lalu, dan perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak. Jangan lagi Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan tidak sejalan dan tidak mendukung peran Bulog.

 

 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah telah menyiapkan dana untuk peningkatan kapasitas Bulog sebanyak Rp1,4 triliun.  Bahkan untuk menjaga stabilitas harga beras, gula dan kedelai, peran Bulog akan ditingkatkan dengan menaikkan cadangan ketiga komoditas tersebut sampai sekitar 7% dari kebutuhan nasional.

 

 

Agar selaras dengan kebijakan itu, cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog yang kini baru 500.000 ton akan dinaikkan menjadi 2 juta ton atau 5%-6% kebutuhan beras nasional yang mencapai 37 juta ton. Untuk kedelai, cadangan Bulog harus 162.000 ton dari total kebutuhan 2,7 juta ton. Gula untuk konsumsi rumah tangga, Bulog harus memiliki cadangan 156.000 ton dari total kebutuhan 2,7 juta ton.

 

Rachmat Pambudy menjelaskan menyangkut ketahanan pangan Bulog harus bisa membuktikan diri memang dibutuhkan. Sebaliknya, sebagai penjaga ketahanan pangan Bulog jangan lagi direcoki oleh kepentingan tertentu.

 

Bulog bisa berperan sebagai stabilisator harus memiliki stok yang cukup untuk operasi pasar jika terjadi gejolak harga. Bulog harus diberi kewenangan penuh untuk mengelola persediaan pangan nasional, termasuk dukungan dana yang cukup dari pemerintah.

 

 

Menurutnya, Bulog bisa menjalankan fungsi menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilisator  harga perlu dukungan kebijakan pangan nasional. "Kalau memang Bulog dibutuhkan, berarti Bulog penting menjaga ketahanan pangan nasional," ungkapnya. (bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...