DISTRIBUTOR WALLPAPER DINDING VINYL TEXTURE MODERN

[Parno Pemilik Lapak 0]

MAKASSAR: Jurnalis Makassar mengecam tindakan tidak terpuji yang dilakukan oknum TNI Angkatan Udara saat meliput insiden jatuhnya pesawat Hawk 200 di Kabupaten Riau.

 

Ketua Pengda Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan Jumadi Mappanganro  menyayangkan adanya kasus kekerasan terhadap profesi jurnalis.

 

"Ini tidak bisa dibiarkan. Belum selesai kasus pelanggaran undang-undang pers yang dilakukan manajemen Semen Tonasa di Sulsel. Kini teman-teman jurnalis diperhadapkan lagi dengan kasus kekerasan di Riau," kata Jumadi saat berbincang dengan pengurus PJI Sulsel di Makassar, Selasa (16/10/2012).

 

Dia mengajak rekan-rekan jurnalis di Sulsel merapatkan barisan dan menghentikan kasus-kasus pelanggaran Undang-undang No. 40/1999 Tentang Pers termasuk oknum yang terus menghalang-halangi kerja-kerja jurnalistik.

 

Kasus perampasan kamera dan kekerasan yang menimpa Didik Hermanto (pewarta foto Riau Pos), Rian FB Anggoro (pewarta LKBN Antara) dan sejumlah wartawan lainnya telah melanggar pasal 4 ayat 2 dan 3 UU No. 40/1999 yang memberikan menjamin kemerdekaan pers nasional.

 

Aturan itu jelas mengatur pelarangan peliputan dan menjamin kebebasan memperoleh informasi seluas-luasnya.

 

"Apa yang dilakukan teman-teman jurnalis ini bukan meliput di daerah teritori TNI melainkan mengabadikan insiden jatuhnya pesawat milik TNI di pemukiman padat penduduk. Ini yang perlu dipahami aparat," ucap dia.

 

Pengurus Pewarta Foto Indonesia (PFI) Makassar, Yusran juga menyayangkan kasus tersebut, bahkan sejumlah pewarta foto ini berencana akan memboikot seluruh liputan TNI di Sulawesi Selatan.

 

"Kami akan memboikot seluruh peliputan yang menyangkut kegiatan TNI, jika pihak TNI belum memberikan sanksi tegas bagi oknum yang melakukan kasus kekerasan tersebut. Keputusan ini sesuai dengan kesepakatan teman-teman PFI di seluruh Indonesia," tutur Yusran yang juga pewarta foto kantor berita nasional perwakilan Makassar. (bas)

 

 

 

Sumber