Redam Lonjakan Harga, Bulog Gelontorkan 1.200 Ton Beras Murah di Papua

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah akan mengusut penggunaan paspor palsu untuk menunaikan ibadah haji sementara para jamaah diminta menghindari nelontar jumrah pada saat padat.

 

Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan penggunaan paspor palsu akan diusut karena selain menyesatkan jemaah juga pelakunya jelas-jelas melanggar hukum.

 

Pihaknya sudah mengimbau hati-hati menggunakan penyelenggara haji khusus. "Ternyata kasus penipuan terulang lagi, katanya seperti dikutip situs resmi Kementerian Agama RI, Selasa (15/10/2012).

 

Sebanyak 31 jamaah calon haji asal Mojokerto, Jawa Timur, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 44, gagal berangkat lantaran terbukti menggunakan paspor palsu.

 

Kloter 44 asal Mojokerto sendiri sudah diberangkatkan ke Tanah Suci, tidak termasuk 31 jamaah karena tidak memenuhi syarat administrasi yaitu paspor mereka palsu. 

 

Berkat kejelian petugas, jamaah haji yang dokumennya bermasalah itu akhirnya tak bisa diberangkatkan. Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur dan Kepolisian Resor Mojokerto menyatakan telah mengantongi nama Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang diduga memalsukan paspor jemaah calon haji dari Mojokerto. 

 

Para calhaj yang gagal berangkat ke tanah suci Mekkah itu akan dimintai keterangan secara berkala.

 

Dalam perkembangan lain jamaah calon haji Indonesia diminta memperhatikan anjuran agar tidak melontar jumrah di waktu padat agar terhindar dari kondisi yang tidak diinginkan.

 

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia di Arab Saudi Syaerozi Dimyati mengatakan memang ada imbauan agar jamaah haji Indonesia tidak melontar pada saat jamaah seluruh dunia melontar dengan alasan lebih afdol.

 

"Biasanya memang ada imbauan tersebut, bahkan Kerajaan Arab Saudi mengatur agar tidak semua jamaah dari seluruh dunia melontar saat bersamaan," katanya seperti dikutip Antara, Selasa (16/10/2012).

 

Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan yang acap kali menelan korban di tempat atau sesudahnya akibat kelelahan fisik. (ra) (foto: haji.kemenag.go.id)

 

 

 

Sumber