Video: Rupiah Masih Lesu - Efek Kebijakan Bea Ekspor ke Saham Emas

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Fokus pemberitaan di sejumlah media cetak pada hari ini, Selasa (16/10/02012) bervariasi, mulai dari penilaian Bank Dunia terhadap pertumbuhan produk domestik nasional, sampai dengan ketuk palu Komisi VI DPR menyetujui go publik PT Semen Baturaja (Persero).

 

Produk domestik

 

Bank Dunia menilai pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tetap kuat di tengah rapuhnya perekonomian global.

 

Tiga tahun ini diprediksi tumbuh 6,1%, tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menembus 6,3%. (Investor Daily)

 

Bank plat merah

 

Peluang bagi bank plat merah melakukan hapus tagih (air cut) kredit macet makin lapang.

 

Mahkamah Konstitusi menandaskan, bank berstatus BUMN bisa langsung melaksanakan hapus tagih piutang tanpa harus menunggu revisi UU Piutang Negara. (Kontan)

 

PT Semen Baturaja

 

Pemerintah sejatinya bisa ‘bernafas’lega.

 

Setelah melewati perjalanan panjang akhirnya Komisi VI DPR mengetuk palu dan menyetujui PT Semen Baturaja (Persero) melepaskan sahamnya ke publik sebesar 35%.

 

Dengan kata lain, Semen Baturaja resmi go public melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). (Neraca)

 

Diversifikasi ekspor

 

Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono menyatakan perlunya prioritas dalam memfasilitasi perdagangan dengan membangun infrastruktur keras maupun lunak guna mengembangka pasar yang terus tumbuh.

 

Selain itu, Indonesia dituntut melakukan diversifikasi pasar ekspor menghadapi perekonomian global yang masih tidak menentu. (Indonesia Finance Today)

 

Subsdi energi

 

Pemerintah mengajukan tambahan subsidi energi senilai Rp103,5 triliun dari pagu Rp202,4 triliun tahun 2012.

 

Artinya, total subsidi energi tahun ini mencapai Rp300,9 triliun atau 20% dari volume anggaran pembangunann dan belanja negara (APBN). (Kompas). (ra)

 

 

 

Sumber