Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Kredit Nonmigas Perbankan Tumbuh Rp50,4 T

Recommended Posts

c2GLQA3Tq0.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan salah satu program yang diusung pemerintah.  Dalam MP3EI, pertambangan non-migas berupa batubara, nikel, tembaga dan bauksit merupakan bagian dari 22 kegiatan ekonomi utama yang menjadi fokus area pengembangan pemerintah.Dari enam enam koridor ekonomi pada MP3EI, pemerintah juga telah mengidentifikasi empat koridor (Sumatra, Kalimantan, Sulawasi dan Papua-Maluku) yang memiliki fokus pada pengembangan sektor pertambangan dan energi. Oleh karena itu BBNI berkomitmen untuk mengembangkan program tersebut.

 

Direktur Utama BBNI Gatot M Suwondo mengatakan, secara umum perbankan nasional telah siap menjadi partner strategis bagi industri non-migas untuk menjadikan industri ini menjadi andalan dan salah satu motor penggerak perekonomian nasional.

 

"Kredit perbankan pada sektor pertambangan non-migas tumbuh dari Rp15,2 triliun di tahun 2009 menjadi Rp50,4 triliun pada pertengahan tahun 2012," katanya di Jakarta, Senin (15/10/2012).

 

Pertumbuhan tersebut mencapai rata-rata sekitar 50 persen per tahun atau jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan total kredit perbankan yang rata-rata berkisar 25 persen per tahun.

 

"Selain itu pertumbuhan yang signifikan tersebut, didukung pula oleh rasio non performing loan (NPL) sektor pertambangan non-migas yang menurun dari 4,4 persen di tahun 2009 menjadi 0,9 persen pada pertengahan tahun 2012," jelasnya.

 

Dari data industri, Indonesia merupakan pengekspor batubara terbesar ke dua dunia setelah Australia. Lebih dari 78 persen produksi batubara nasional di ekspor ke luar negeri terutama ke China (18,7 persen), Jepang (15,0 persen), India (14,5 persen) dan Korea Selatan (14,4 persen).

 

Terkait dengan batubara, yang perlu diperhatikan dan antisipasi adalah cadangan batubara Indonesia yang hanya mencakup 3,3 persen dari cadangan batubara dunia. Dengan cadangan sebesar itu, batubara diprediksi bisa habis dalam 30 tahun ke depan bila tidak ditemukan cadangan baru.

 

Selain itu, Indonesia juga merupakan penghasil nikel terbesar ke tiga dunia setelah Rusia dan Kanada dengan share sebesar 13,35 persen merupakan produsen timah terbesar ke dua dunia (65 tibu ton per tahun) serta produsen bauksit terbesar ke empat dunia serta pemilik cadangan terbesar ke tujuh dunia.

 

"Hal ini menunjukkan bahwa potensi pertambangan di Indonesia masih banyak yang bisa dikembangkan, mengingat besarnya potensi pertambangan di Indonesia, adalah tidak mengherankan jika Produk Domestik Bruto pertambangan non migas terus tumbuh dari Rp254 triliun di Tahun 2009 menjadi Rp394 triliun di tahun 2011," ungkapnya.

 

Selain itu, kontribusi pertambangan non-migas dalam perekonomian Indonesia juga terus meningkat dari 6 persen di tahun 2009 menjadi 6,8 persen di tahun 2011. Peningkatan peran tersebut, terutama dipicu oleh pertumbuhan sektor batubara.

 

Meskipun potensi pengembangan kredit pertambangan masih sangat terbuka, Gatot mengingatkan kalangan pelaku usaha pertambangan nasional agar menyadari adanya beberapa critical risk factor yang menjadi pertimbangan perbankan pada saat menilai kelayakan kredit. Faktor risiko kritis itu adalah ketersediaan dan keekonomisan deposit tambang, stripping rasio yang memadai, serta ketersediaan atau jaminan adanya pembeli atau pemasok jasa penambangan.

 

"Selain itu, ada juga risiko ketersediaan infrastruktur atau fasilitas tambang yang memadai, sehingga dapat dilakukan efisiensi biaya secara optimal yang kemudian tercermin pada kinerja keuangan. Selain memperhatikan critical risk factor itu, pertimbangan untuk pembiayaan kepada sektor pertambangan juga dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang lazim digunakan ketika mempertimbangkan pembiayaan secara umum," kata Gatot. (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...