Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KEBIJAKAN CPO: Bea ekspor Malaysia & Indonesia jangan terlalu berbeda

Recommended Posts

JAKARTA: PT Minamas Gemilang, anak perusahaan perusahaan Malaysia Sime Darby, mengharapkan Pemerintah Indonesia dan Malaysia bekerja sama untuk komoditas minyak kelapa sawit terutama soal tarif bea keluar dari kedua negara agar tidak terlalu berbeda.

 

Presdient & Group Chief Executif Sime Darby Dato' Mohd Bakke Salleh mengatakan Indonesia dan Malaysia perlu untuk bekerja sama soal kelapa sawit, mengingat produksi komoditas itu dari kedua negara mencapai 90% dari total produksi sawit di dunia.

 

"Soal penurunan ekspor tax rate [bea keluar] bagi CPO, Malaysia dan Indonesia perlu kerja sama. Ini satu langkah baik, Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Tan Sri Bernard Dompok telah bertemu dengan Menteri Pertanian Indonesia [suswono]," ujarnya di sela-sela acara Penyerahan Beasiswa PT Minamas Gemilang, Senin (15/10/2012).

 

Menteri Pertanian kedua negara bertemu pada pekan lalu untuk membahas pengurangan suplai minyak sawit untuk menghentikan laju penurunan harga komoditas tersebut.

 

Saat ini, Malaysia memberlakukan tarif bea keluar CPO secara tetap (fixed rate) sebesar 23%. Pemerintah Malaysia mengusulkan agar tarif bea keluar tersebut diturunkan menjadi 8%-10%.

 

Pada akhir pekan lalu, rapat kabinet Pemerintahan Malaysia tidak memutuskan berapa revisi tarif bea keluar tersebut, kendati dipastikan pemerintah akan menurunkan tarif tersebut.

 

Indonesia sendiri menganut tarif bea keluar minyak sawit secara progresif dari 1,5% sampai 25%. Saat ini, untuk pengapalan sawit pada Oktober dikenaik BK sebesar 13,5% dengan referensi rata-rata harga sawit periode itu US$950-US$1.000 per ton.

 

"Untuk kepentingan harga pasar, yang penting dua-duanya [indonesia dan Malaysia] sebagai produsen [CPO] terbesar harus kerja sama. Kalau bekerja sama maka akan mengutungkan kedua pihak," jelasnya.

 

Chairman Sime Darby Tun Musa Hitam mengatakan pihaknya sulit untuk merespon rencana kebijakan Malaysia itu.

 

"Saya ingin merespon tetapi berat, saya ini eks politisi, apalagi kalau soal tax dan kebijakan yang berimplikasi besar, sebenarnya saya bukan pakar [sawit], saya ini politisi," jelasnya.(msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...