DISTRIBUTOR WALLPAPER DINDING VINYL TEXTURE MODERN

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah mengapresiasi peran serta dunia usaha dalam ikut mensosialisasikan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2012 sebagai upaya nyata membantu pemerintah dalam melindungi anak-anak dari penyakit menular seperti diare dan ISPA.

 

 

 

"Kami dukung upaya perusahaan seperti PT Carrefour Indonesia dan PT Unilever yang hari ini memperingati hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan mengajarkan anak-anak SD Pondok Pinang 10 Jakarta cara cuci tangan karena kebiasaan atau perilaku ini harus ditanamkan sejak dini," Kata Lenny N Rosalin, Asisten Deputi Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Senin (15/10).

 

 

 

Pihaknya menilai upaya pemenuhan hak dan kebutuhan anak telah menjadi perhatian kalangan dunia usaha di Indonesia. CTPS merupakan suatu kebutuhan untuk memiliki perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan anak.

 

 

 

"Diam-diam keterlibatan dunia usaha atas perlindungan dan pemenuhan hak anak yang diprakarsai oleh Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) sudah mendapat perhatian Unicef. Perwakilan dari Unicef Jenewa dan Bangkok dua pekan lalu datang ke Jakarta untuk mempelajari hal ini,” katanya di sela-sela peringatan Hari CTPS sedunia di lapangan parkir Carrefour Lebak Bulus.

 

 

 

Menurutnya, pihaknya ikut memfasilitasi terbentuknya APSAI yang menjadi satu-satunya asosiasi perusahaan sahabat anak di dunia dan konsep-konsep kegiatannya menjadi role model untuk tingkat dunia.

 

 

 

Ketua APSAI Luhur Budijarso mengatakan keterlibatan dunia usaha untuk mendukung perlindungan dan pemenuhan hak anak seperti kampanye  CPTS merupakan langkah peningkatan kesehatan jangka panjang yang dimulai dari diri sendiri dan bisa menekan angka kesakitan anak.

 

 

 

Eva Arisuci Rudjito, Brand Building Director PT Unilever mengatakan CTPS merupakan kampanye untuk mengubah perilaku yang berdampak positif pada kesehatan.

 

 

 

“Kami menggerakkan 747.000 siswa dari 2147 SD di 10 provinsi dan TP PKK di 33 provinsi untuk berkomitmen menumbuhkan kebiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” tuturnya. (yus)

 

 

 

Sumber