Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PANAS BUMI: Anak Usaha Pertamina Temukan Cadangan 5 MWe

Recommended Posts

JAKARTA: PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil membuktikan cadangan panas bumi baru di Lapangan Hululais, Bengkulu dengan perkiraan kapasitas produksi sekitar 5 Mwe (megawatt electric).  

 

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan hal itu dibuktikan oleh keberhasilan pemboran sumur HLS C-1. 

 

“Proyek panas bumi ini sangat diandalkan untuk membantu mengatasi kekurangan kebutuhan listrik di Bengkulu dan sekitarnya,” ujar melalui siaran persnya  hari ini, Minggu (14/10/2012).

 

Proyek Hululais terletak di Kabupaten Lebong, Bengkulu yang berjarak sekitar 180 kilometer dari Kota Bengkulu. Proyek Hululais diperkirakan memiliki potensi kapasitas hingga 300 MW.

 

Ada pun sumur HLS -1 yang terletak di Cluster C ini merupakan satu di antara beberapa sumur yang telah dibor di Lapangan Hululais dengan kedalaman pemboran berarah mencapai 3.000 mku (meter kedalaman ukur).

 

Sumur ini mempunyai temperatur reservoir 287 Celcius dengan tipe reservoir yang didominasi air. Proyek ini diproyeksikan dapat memasok uap untuk pembangkitan listrik dengan kapasitas 2x55 Mwe yang direncanakan mulai beroperasi pada 2014.

 

Saat ini, PGE yang merupakan anak usaha Pertamina, telah menghasilkan listrik sebesar 292 MWe yang berasal dari Lapangan panas bumi Kamojang, Lahendong, dan Sibayak. Saat ini PGE juga melakukan eksplorasi di berbagai daerah seperti di Ulubelu (Lampung), Lumut Balai (Sumsel), Sungai Penuh (Jambi), Karaha (Jabar), dan Kotamobagu (Sulsel).

 

“Dengan pelaksanaan proyek-proyek itu, produksi panas panas bumi PGE ditargetkan akan mencapai sekitar 1.322 MWe pada 2015,” tambah Ali.

 

Seperti diketahui, Indonesia memiliki potensi 40% panas bumi dunia atau ekivalen 28.000 MW. Keunggulan energi panas bumi diantaranya potensi ini sangat berlimpah di Indonesia. Selain itu, panas bumi lokasinya bertepatan dengan kebutuhan energi itu sendiri, yakni di Jawa dan Sumatra. Selanjutnya, panas bumi merupakan energi yang bersih dan ramah lingkungan.

 

Meski demikian, panas bumi juga memiliki sejumlah kekurangan, diantaranya energinya tidak bisa ditransportasikan. Selain itu, kekurangan lainnya adalah lokasinya di hutan, yakni bisa berada di kawasan hutan lindung atau kawasan konservasi.  

 

Baru-baru ini, pemerintah juga telah menerbitkan regulasi resmi terkait kenaikan harga listrik dari panas bumi (feed in tariff) untuk menggenjot pemanfaatan panas bumi. Regulasi itu berupa Permen ESDM No.22Tahun 2012. Permen tersebut ditandatangani oleh Jero Wacik pada 16 Agustus dan diundangkan di Jakarta pada 23 Agustus 2012. 

 

Permen tersebut berisi tentang penugasan kepada PLN untuk melakukan pembelian tenaga listrik dari pembangkit listrik tenaga panas bumi dan harga patokan pembelian tenaga listrik oleh PLN dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).  (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...