Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

IMF: Asia Masih Jadi Motor Penggerak Ekonomi

Recommended Posts

L7qoir9L3b.jpgIlustrasi. (Foto: AP)

 

 

 

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik diperkirakan melambat, karena pemulihan ekonomi di negara maju tidak secepat yang diharapkan. Momentum tersebut turun lantaran pertumbuhan ekonomi China dan India mengalami pelambatan.Dana Moneter Internasional (International Monetery Fund/IMF) mengungkapkan secara keseluruhan, pertumbuhan domestik bruto (PDB) Asia pada paruh pertama 2012 memang naik. Namun, pertumbuhan ini jatuh ke tingkat terendah sejak krisis keuangan global 2008.

 

"Untuk Asia sebagai pertumbuhan keseluruhan, PDB riil rata-rata 5,5 persen (secara yoy) pada semester I-2012 jauh di atas rata-rata (pertumbuhan ekonomi) global. Tetapi tetap menjadi tingkat terendah sejak krisis keuangan global 2008," ungkap IMF dalam laporannya, Jumat (12/10/2012).

 

Di Jepang, perlambatan konsumsi mendorong perlambatan pada pertumbuhan kawasan. Selain itu, faktor domestik juga memberikan kontribusi terhadap perlambatan di China dan khususnya di India, mencerminkan upaya soft landing dalam sentimen investor.

 

IMF mengungkapkan, Asosiasi South East Asia Nation (ASEAN) yang dipimpin oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand mampu tumbuh di tengah pelambatan yang terjadi pada ekonomi global. Meski begitu, kawasan tersebut bukan tidak kebal dari krisis.

 

"Dengan tekanan inflasi mereda, kebijakan ekonomi makro umumnya tetap mendukung permintaan domestik, dan dalam beberapa kasus telah meredam perlambatan ekonomi global yang terjadi," jelas laporan tersebut.

 

Ke depan, IMF memproyeksikan pertumbuhan Asia tetap menjadi pemimpin pertumbuhan global, dengan tumbuh lebih dari dua persen lebih cepat dari rata-rata ekonomi global tahun depan. Meski begitu, risiko penurunan cukup besar khususnya berkaitan dengan krisis kawasan euro.

 

"Prioritas bagi para pembuat kebijakan adalah mendukung pertumbuhan non-inflationary, menjaga stabilitas keuangan, dan tetap responsif terhadap lebih lemah dari yang diperkirakan hasil," kata laporan tersebut. (mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...