EpiCool Reviews: The Ultimate Solution for Fast Cooling Relief Is the Best Personal Cooling Device Today Smart Cooling Device Works!

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Inflasi yang positif pada bulan Agustus 2011 sebesar 0,93 persen diprediksikan tidak akan mampu menopang pergerakan rupiah pada kali ini. Rupiah pun kembali dibayangi ancaman pelemahan.

 

Analis valas Lana Soelistyaningsih menuturkan kecenderungan akan terjadnya resesi di Amerika Serikat (AS), ditambah dengan belum jelasnya langkah the Fed untuk menerapkan kebijakan quantitative easing yang ketiga atau tidak menambah daftar panjang ketidakpastian di benak para investor.

 

Investor, lanjutnya, tidak mau mengambil resiko yang tinggi. Sehingga investor lebih sika memegang dolar yang dipandang sebagai cara aman dalam menghadapi kecederungan adanya resesi di negeri Paman Sam tersebut.

 

"Untuk kali ini, rupiah akan diperdagangkan di level Rp8.550-Rp8.560 per USD," ungkap Lana kepada Okezone, Jakarta, Selasa (6/9/2011).

 

Tambahnya, ketidakpastian global juga datang dari kawasan Eropa di mana krisis utang dan permasalahan fiskal hingga saat ini belum juga usai sehingga menambah kekhawatiran di benak para investor.

 

Namun kendati demikian, Lana memprediksikan hingga akhir tahun rupiah bisa tembus dbawah level Rp8.500. "Saya optimis hingga akhir tahun rupiah bisa tembus dibawah Rp8.500 per USD. Aliran modal yang masih sangat deras ke Indonesia dapat mendukung hal itu," pungkasnya.

 

Seperti diketahui, rupiah menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) Senin (5/9/2011), menguat ke Rp8.539 per USD dibandingkan dengan periode perdagangan sebelumnya Rp8.578 per USD. Sementara menurut yahoofinance, rupiah ada di Rp8.537 per USD dengan kisaran perdagangan harian di Rp8.512-Rp8.542 per USD.

(wdi)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber