Video: Rupiah Masih Lesu - Efek Kebijakan Bea Ekspor ke Saham Emas

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di kawasan timur Indonesia tahun ini diperkirakan banyak dipengaruhi oleh otonomi daerah dan desentralisasi pada 2009.

 

Arief Hartawan, Deputi Direktur Kebijakan Moneter Bank Indonesia, mengatakan otonomi daerah membuat pemerintah daerah lebih peduli kepada kawasannya. Meskipun tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang ada.

 

?Ada perbaikan, mengarah ke sana. Kewenangan pemda menjadi lebih banyak. Hakikat dari adanya otonomi dan desentralisasi membuat adanya peningkatan pelayanan di daerah setempat. Dari situ, pemda lebih aware untuk meningkatkan infrastruktur di kawasan masing-masing,? ungkapnya, Rabu (10/10/2012).

 

Meskipun terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi di kawasan Jawa dan Jakarta, Arief menyatakan kawasan timur seperti Makassar, Kalimantan, Bali, juga Papua menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik. Pada tahun ini, diperkirakan pertumbuhan di kawasan tersebut hampir mencapai 10%.

 

Selain itu berdasarkan riset McKinsey, katanya, dalam rentang 2010-2030 beberapa kota memiliki kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Seperti di Batam, Pekanbaru, dan Makassar.

 

?Sementara pertumbuhan ekonomi di Jawa dan Sumatra relatif stagnan. Industri kimia dan tekstil di Jawa saat ini drop. Yang masih menopang pertumbuhan saat ini adalah sektor furniture,? ucapnya.

 

Walaupun kawasan timur memberikan pertumbuhan yang baik, jelas Arief, 40-50% pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh Jawa dan Jakarta. Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi secara nasional pun memperlihatkan kecenderungan bias ke bawah dalam tiga sampai lima tahun ke depan.

 

?Pada 2009 dan 2010 pertumbuhan ekonomi naik. Tapi saat ini memperlihatkan trend-nya yang terus melambat dan turun. Kita harap tidak akan terlalu lama, sehingga pada 2013 atau 2014 sudah bisa naik lagi,? ujarnya. (bas)(Foto:hatta-rajasa.info)

?

 

 

 

Sumber