Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

NASIB PENELITI: DI Indonesia kurang menggairahkan

Recommended Posts

JAKARTA: Karir peneliti di Indonesia dinilai kurang menggairahkan membuat para peneliti lebih senang bekerja di negeri orang daripada di negerinya sendiri.

 

Prof. Sangkot Marzuki, Direktur Lembaga Eijkman mengatakan indikatornya gaji tidak pantas, perhatian pemerintah kurang, dan pihak industri kurang menghargai para peneliti. "Menjadi seorang ilmuan itu harus senang dan dinikmati. Situasi dan kondisi seperti itu tidak didapatkan para peneliti di Indonesia," ungkapnya di sela-sela acara Young Researcher Forum, Senin (8/10/2012), di Kantor Kedutaan Besar Australia, Jakarta.

 

"Gaji yang pantas saja sebenarnya tidak cukup bagi seorang peneliti. Kalau dia senang, biasanya masalah gaji selalu dinomorduakan. Tapi kondisi ini tidak didapatkan di sini," ujarnya.

 

Menurut dia, Indonesia sangat membutuhkan peneliti untuk kelangsungan pembangunan di negeri ini. Sekarang, katanya, bagaimana pemerintah bisa menarik para ilmuan terbaik yang berada di luar negeri, untuk balik ke Indonesia, dan bekerja disini.

 

Dia yakin bila para peneliti yang banyak berada di luar negeri kembali ke Indonesia, akan menumbuhkan budaya ilmiah yang masih sangat rendah di negeri ini. "Padahal nanti, masa depan ilmuwan tidak ada lagi batas negara," ujat Sangkot.

 

Dia tidak bisa menyebutkan berapa banyak ilmuan Indonesia yang bekerja di luar negeri. Tidak juga bisa memastikan di negara mana saja para ilmuan ini mencari nafkah, dengan keilmuannya itu. "Belum ada datanya. Tapi yang pasti, ilmu mereka sangat dibutuhkan di sini," ungkapnya.

 

Sangkot menambahkan karir peneliti itu bisa digunakan di bidang apa saja. Tidak harus bekerja di perguruan tinggi lalu menjadi peneliti. Di bidang lain kajian penelitian juga sangat dibutuhkan.

 

"Karena itu, harus dibangun kesadaran pentingnya meneliti bagi kesejahteraan bangsa. Cakupan ilmuwan itu lebih luas, tidak hanya scientist saja," ujar Sangkot yang pernah 22 tahun bekerja sebagai? peneliti di Australia ini. (msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...