Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Wow! Dana dari kota Rp61 triliun mengalir ke desa

Recommended Posts

JAKARTA : Pemerintah mengungkapkan terjadi aliran dana sekitar Rp61 triliun dari kota ke desa selama libur hari raya Idul Fitri. Kendati dibanjiri likuiditas, laju inflasi relatif terkendali selama Agustus.

 

“Anda bayangkan saat lebaran ada dana Rp61 triliun bergerak di daerah. Ini satu hal positif,” ungkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, hari ini.

 

Fenomena musiman tersebut, kata Hatta, menunjukan kuatnya konsumsi masyarakat selama perayaan Lebaran. Dengan demikian, pergerakan ekonomi Indonesia pada saat itu lebih banyak karena dorongan konsumsi, meski ada pula investasi yang terbentuk karena kegiatan menabung masyarakat.

 

“Contoh sederhana saja dan saya yakin ribuan orang seperti saya, menjelang lebaran, pembantu di rumah pulang ke kampung, kumpulkan uang. Saya tanya untuk apa? Mereka bilang untuk beli sapi, perbaiki rumah, beli sawah. Itu menunjukkan bahwa ada kegiatan di daerah mengalir uang dari kota ke desa. Tidak hanya dari satu aktivitas keagamaan rutin, tapi ekonomi social,” jelasnya.

 

Kendati demikian, lanjut Hatta, laju inflasi relatif terkendali pada Agustus. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam mengantisipasi melonjaknya permintaan di saat lebaran. Apabila biasanya kelompok bahan pangan menjadi pemicu inflasi di saat puasa dan Lebaran, pergerakaanya selama Agustus relatif stabil karena kebutuhan beras sampai akhir tahun sudah tersedia.

 

“Dengan inflasi year to date baru 2,5%, padahal didalam APBN 5,65%, peluang (inflasi 2011) di bawah 5% masih sangat besar,” ujar dia.

 

Menurutnya, inflasi Juli dan Agustus merupakan yang tertinggi pada tahun ini. Namun, untuk empat bulan ke depan, pergerakanya bisa saja meningkat atau sebalik melandai karena perekonomian ansional tidak kedap terhadap gejolak perekonomian global.

 

“Sebetulnya (inflasi) Agustus ini yang tertinggi. Juli dan Agustus (tertinggi), tapi segala sesuatu bisa terjadi karena ekonomi kita tidak kedap terhadap ekonomi global,” katanya.(api)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...