Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PERTAMINA Produksi Bahan Baku Industri Ban & Karet Sintetis

Recommended Posts

JAKARTA: PT Pertamina (Persero) akan membangun kilang Treated Distillate Aromatic Extract (TDAE) yang akan menjadi bahan baku industri ban dan karet sintesis dengan kapasitas 50.000-85.000 ton per tahun.

 

Selama ini, bahan baku ban memakai Minarex yang bersifat karsinogen. Namun belakangan produk tersebut dilarang dipakai di Eropa lantaran beracun. Sedangkan, bahan baku TDAE adalah Minarex yang merupakan produk samping kilang pengolahan di Cilacap selanjutnya masuk ke kilang untuk dijadikan produk TDAE.

 

Rencananya, dari total kapasitas sebesar 85.000 ton per tahun, sekitar 60 % akan akan dipasarkan dalam negeri, dan sisanya diekspor.

 

?Sekitar 50.000 ton untuk lokal dulu, sambil menunggu pasar ekspor,? kata Direktur Pengolahan Pertamina Chrisna Damayanto ketika dihubungi Bisnis hari ini, Minggu (7/10/2012).

 

Bekerja sama dengan PT Pura Barutama, Pertamina juga akan membangun kilang tersebut di kompleks kilang pengolahan di Cilacap Jawa Tengah. Menurut Chrisna, proyek ini sudah mulai dilakukan sejak 3 tahun lalu dan saat ini sudah selesai dilakukan penelitian di laboratorium dan pembuatan hak paten.

 

?Sekarang sedang proses engineering. Setelah ini akan ada pilot plan, kilang TDAE skala kecil dengan kapasitas satu ton per hari ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2013,? jelasnya.

 

Kemudian, awal 2014 kilang TDAE skala komersial mulai dibangun sehingga maksimal pada akhir 2015 sudah bisa beroperasi.

 

Chrisna mengatakan kilang TDAE ini pertama yang dibangun oleh Pertamina. Bahkan di negara-negara lain, ini masih sangat sedikit jumlahnya. Dia menyebutkan saat ini selain Indonesia yang mulai mengembangkan kilang TDAE antara lain China dan Thailand. Sayang, Chrisna enggan menyebutkan berapa nilai investasi dari pembangunan kilang ini.

 

Adapun nota kesepahaman dengan PT Pura Barutama dilakukan pada 27 Agustus 2012. Kedua perusahaan membuat perusahaan patungan dengan komposisi saham masing-masing 50 %.

 

Dengan menggunakan bahan baku TDAE, produk ban yang diproduksi di Indonesia dapat dipasarkan di Eropa. Pembangunan kilang TDAE ini menandakan Indonesia sudah menjadi negara maju yang sudah bisa menghasilkan sesuatu berkelas dunia.

 

Selain itu, keuntungan lain yang akan didapat adalah kilang TDAE memiliki nilai keekonomian yang jauh lebih tinggi dibandingkan minarex. Pasalnya, harga TDAE bisa dua kali lipat dari harga minarex.(sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...