Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KOPI OLAHAN: Permintaan Pasar Ekspor Diyakini naik 16%

Recommended Posts

JAKARTA: Permintaan ekspor kopi olahan di pasar global diproyeksi meningkat 16%, atau rata-rata tumbuh 2% setiap tahun hingga 2014 mendatang. Percepatan hilirisasi kopi akan menentukan pencapaian pelaku industri dalam merespon pertumbuhan permintaan.

 

Faktanya, ekpor produk kopi olahan di Indonesia belum begitu menggembirakan sekitar 3%?4%, dan masih didominasi pengapalan biji gelondong. Industri pengolahan kopi bubuk di sejumlah sentra produksi juga belum berkembang.

 

Wakil Ketua Umum AEKI Bidang Spesialis dan Industri Kopi Pranoto Soenarto mengakui fokus hilirisasi jelas menjadi kebutuhan mendesak. Peluang industri kopi olahan sangat terbuka lebar seiring tren masyarakat dunia yang mulai gemar mengonsumsi kopi.

 

Meski begitu, Pranoto mencatat sejumlah kendala pemacu hilirisasi seperti kian mahalnya ongkos input produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, hingga tenaga kerja. Hal ini sangat memengaruhi produktivitas kopi. Padahal, industri pengolahan kopi membutuhkan suplai bahan baku dalam jumlah besar.

 

Menurut Pranoto, potensi lahan perkebunan belum banyak tergarap.? Indonesia membutuhkan tambahan perkebunan kopi hingga 1,3 juta hektar guna mengantisipasi kenaikan permintaan kopi dunia yang terus tumbuh 20% setiap tahun.

 

?Kualitas kopi Indonesia tergolong unggul sehingga dihargai lebih tinggi di pasar ekspor. Produk kopi olahan akan memberikan nilai tambah berlipat bagi Indonesia di pasar tujuan ekspor,? ujarnya kepada Bisnis hari ini, Minggu ?(7/10/2012).

 

Direktur Utama PT Indokom Citra Persada Saimi Saleh mengungkapkan mundurnya masa panen membuat pasokan kopi dari sentra produksi menurun.

 

Namun, Dia mencatat harga kopi justru meningkat. Harga kopi jenis Arabika saat ini sudah sebesar US$ 6,5 per kg, atau 30% lebih tinggi dibandingkan dengan harga normalnya US$ 5 per Kg.

 

Sementara untuk jenis robusta saat ini berada dikisaran US$ 2,4 per kg atau naik 20% dibandingkan normalnya US$ 2 per Kg. ?(sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...