Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

FESTIVAL KUE BULAN: Melestarikan Budaya Tionghoa Di Indonesia

Recommended Posts

JAKARTA:? Sebagai upaya melestarikan budaya dan tradisi Tionghoa di Indonesia, Green Central City, bersama Koko-Cici Jakarta, duta pariwisata DKI Jakarta, duta budaya Tionghoa menyelenggarakan Jakarta Mid-Autumn Festival.

 

Ajang pesta budaya Tionghoa ini mengambil lokasi di Kompleks Cagar Budaya Candra Naya yang berada di kawasan Green Central City, Jl. Gajah Mada 188, Jakarta Barat pada 6-7 Oktober 2012.

 

Festival Pertengahan Musim Gugur atau Mid-Autumn Festival atau Zhongqiu Jie merupakan tradisi yang populer dirayakan bagi masyarakat Tionghoa, termasuk di Indonesia. Festival Pertengahan Musim Gugur ini dirayakan pada hari ke lima belas bulan delapan Kalender Tionghoa, yang biasanya jatuh pada minggu kedua September sampai minggu kedua Oktober.

?

?Perayaan Pertengahan Musim Gugur, bila di Indonesia memang kurang tepat, karena di Indonesia hanya ada dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Tapi pada saat pertengahan musim gugur ini, tradisinya? membuat berbagai jenis kue bulan,? kata Ketua Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (ASPERTINA) Joseph Chen dalam jumpa pers di Gedung Candra Naya hari ini (Minggu 7/10/2012)

 

Meskipun berbeda-beda tergantung kebudayaan dan tradisi daerah, perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur biasanya ditemani dengan tradisi memakan Kue Bulan atau tiong ciu pia, minum teh, menyalakan dan menerbangkan lentera, sembahyang kepada Dewi Bulan atau Chang?e, atraksi Barongsai dan Liong, dan masih banyak lagi.

?

Makna dari perayaan ini, kata Joseph Chen,? merekatkan sesama anggota keluarga, bila ada yang merantau jauh pulang dan berkumpul menikmati kue bulan diiringi minum teh.

 

Sementara itu Chief Operating Officer Green Central City, Martono, mengatakan bahwa penyelenggaraan festival di Kompleks Cagar Budaya Candra Naya yang berada di dalam kawasan Green Central City, bukan ?hanya sekedar bangunannya saja, tapi cagar budaya ini untuk pariwisata khususnya di wilayah Jakarta Barat.

 

?Sebagai tujuan wisata alternarif, tak hanya melihat bangunan tua tapi juga ada berbagai kegiatan seperti tersedianya makanan tradisional termasuk kue bulan,? kata Martono.

 

Saat ini, kata Martono, pihaknya sedang mempersiapkan suatu acara tahunan di Candra Naya dan Kawasan Kota Tua? pada perayaan HUT Kota Jakarta untuk melengkapi dan memperkaya acara di Kemayoran. ?Mudah-mudahan bisa dimulai tahun 2013,? katanya.

 

Pada acara Minggu (7/10) di Kompleks Cagar Budaya Candra Naya, hadir? Koko dan Cici Jakarta 2011,? Koko Jandi Mukianto dan Cici Falentina Cotton. ?Kami bangga menjadi kader yang berkontribusi dalam pelestarian budaya ini. Pertunjukan seni yang kami tampilkan adalah bentuk pelestarian budaya Tionghoa, khususnya drama musical sejarah kue bulan,? kata? Koko Jandi Mukianto.

 

Selain itu ditampilkan acara demo memasak makanan China yang sehat oleh chef Eddrian Thjia, peragaan Bangau Putih, dan pertunjukkan musik.(sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...