Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EDITORIAL BISNIS: Tarif Naik Layanan Turun

Recommended Posts

Salah satu bukti bahwa sebuah lembaga bisnis jasa bisa menghasilkan layanan yang baik adalah dengan memberikan rasa nyaman. Konsumen memang membutuhkan rasa nyaman dan itu menjadi faktor penting sebelum mereka memutuskan akan memanfaatkan jasa atau produk yang diberikan. Akan tetapi, yang terjadi dengan layanan PT Kereta Api Indonesia?

 

Jangankan rasa nyaman, untuk menikmati standar layanan minimal pun rasanya sulit dipenuhi oleh perusahaan yang semestinya dikelola secara profesional. Maklum, bagi sebagian orang, kereta api adalah moda transportasi utama dan tak ada pilihan lain.

 

Padahal, visi dari PT Kereta Api itu hebat. ?Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fo kus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi ha rapan stakeholders?.

 

Adapun, misinya adalah menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang ting gi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilar utama: keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

 

Namun, visi tinggallah visi, misi hanya dicantumkan dalam ruang kantor para direksi. Implementasinya tidak tecermin dari kondisi yang kita lihat beberapa hari ini.

 

Kita mengetahui bahwa sejak 1 Oktober 2012, manajemen BUMN itu, melalui anak usahanya PT KAI Commuter Jabodetabek, menaikkan tarif kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Rp2.000 per penumpang. Setelah menaikkan tarif apakah layanan meningkat? Ironis.

 

Ternyata harapan penumpang tinggal harapan. Kenyamanan yang diharapkan penumpang menjadi barang mewah yang sangat mahal harganya. Memang penumpang tidak protes secara langsung dengan berdemo mendatangi kantor manajemen untuk meminta pertanggungjawaban atas kebijakan yang diambil. Namun, di media sosial begitu banyak keluhan bahkan umpatan yang disampaikan baik secara serius maupun berupa sindiran. Ini perlu mendapatkan perhatian.

 

Kemarin, kita mendapat berita yang mengejutkan di tengah keluhan kenaikan harga dan penurunan layanan. Rangkaian kereta Jakarta-Bogor anjlok di Stasiun Cilebut. Lucunya, kereta anjlok itu dipicu oleh adanya rel yang ?gompal?.

 

Rel yang ?gompal? itulah yang menyebabkan kereta anjlok keluar. Ini jelas membahayakan keselamatan penumpang. Namun, manajemen Kereta Api lagi-lagi mengelak bahwa terjadinya rel ?gompal? bukan karena kurang perawatan sebab aspek itu rutin dilakukan setiap saat.

 

Siapa pun tentu sependapat bahwa jika perawatan dilakukan secara optimal tentu peristiwa itu tidak terjadi. Manajemen sebaiknya tidak hanya pandai menaikkan harga, tetapi juga mampu meningkatkan layanan sesuai dengan visi dan misi yang diembannya.

 

Keselamatan penumpang yang merupakan hal utama justru terancam, ketepatan pasti tak terpenuhi karena penumpang telantar dan membuang waktu lama untuk menunggu, layanan dan kenyamanan otomatis tak bisa dinikmati oleh penumpang yang kini harus merogoh kocek lebih dalam.

?

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...