Sepatu dan Sandal Diskon hingga 70% di Transmart Full Day Sale

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Reuters)

 

 

 

SINGAPURA - Harga emas kembali menguat, setelah dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap Euro. Sentimen postif datang setelah Bank Sentral Eropa mengatakan siap untuk membeli obligasi untuk negara-negara yang terlibat utang.Kebijakan ini membuat nilai tukar euro menguat, namun memberikan dampak inflasi yang tinggi. Para investor pun melirik emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Investor saat ini menunggu data pekerjaan penting dari AS, untuk membuktikan apakah stimulus monter tahap III (QE3) yang dikeluarkan The Federal Reserve memiliki efek yang diinginkan pada pasar tenaga kerja.

 

Melansir Reuters, Jumat (5/10/2012), harga emas jenis Spot naik tipis USD3,20 atau 0,2 persen ke USD1.791,75 per troy ons, emas masih mencatatkan keuntungan mingguan 1,2 persen, dengan level tertingginya USD1.794,90 per barel, tertinggi sejak November 2011. Sedangkan emas AS, Comex Gold, turun USD2,60 atau 0,14 persen ke USD1.793,90 per troy ons.

 

Sentimen positif emas juga didukung kebijakan Bank Sentral Eropa yang mempertahankan suku bunganya. Selain itu, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan ECB siap membeli obligasi bermasalah zona euro dan menenangkan ketegangan pasar keuangan.

 

SPDR Gold Trust, perdagangan emas terbesar di dunia emas yang didukung exchange-traded fund, mengatakan kepemilikan sahamnya mencapai rekor tertinggi 1,333.44 ton pada 4 Oktober.

 

Spot platinum naik ke lebih dari tujuh bulan tertinggi dari USD1.719,50 per troy ons. Spot paladium, melandai di USD675,50 dengan level tertingginya USD668,50 per troy ons.

(mrt)

 

 

 

Sumber