Sinergi Kementan-TNI Salurkan 10 Ton Bahan Pangan ke Bener Meriah Aceh

[Parno Pemilik Lapak 0]

KUALA LUMPUR: Mata uang Asia naik ke level tertinggi dalam 4 bulan terakhir setelah data tenaga kerja Amerika Serikat tumbuh lebih tinggi dari perkiraan ekonom.

 

Rupee India naik dan peso Filipina mencapai level ?terkuat dalam lebih dari 2 pekan terakhir? setelah data menunjukkan pengusaha Amerika menambahkan 162.000 pekerjaan bulan lalu, melampaui perkiraan sebesar 140.000.

 

"Sentimen yang didorong oleh data AS yang layak, menunjukkan pemulihan ekonomi mungkin terjadi," kata Frances Cheung, analis Credit Agricole CIB , Kamis (4/10/2012).

 

Mengacu data Bloomberg, rupee melonjak 0,7% menjadi 51,8175 per dolar di Mumbai. Peso Filipina menguat 0,3% menjadi 41,46 setelah menyentuh 41,46, terkuat sejak 17 September.

 

"Secara keseluruhan, ada sedikit perbaikan dalam pengambilan risiko ,? kata Saktiandi Supaat, Kepala Valuta Asing Malayan Banking Bhd .

 

Di Thailand, baht menyentuh level tertinggi 7 bulan setelah data dari Asosiasi Pasar Obligasi Thailand menunjukkan capital inflow sebesar US$304 juta. Mata uang tersebut ?naik 0,3% menjadi 30,57 setelah naik ke level 30,56, tertinggi sejak 9 Maret.

 

Ringgit menguat setelah Perdana Menteri Malaysia mengatakan bahwa pemerintah akan berusaha untuk mengembangkan perekonomian domestik dan mendorong pertumbuhan industri.

 

"Pasar menunggu data belanja fiskal di China. Data tersebut akan cukup untuk mendorong mata uang Asia untuk lebih kuat,? kata Cliff Tan, Ahli Strategi Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ.

 

Di tempat lain, di Indonesia rupiah dan dolar Taiwan sedikit berubah pada level 9.587 per dolar dan NT$29,38, dan won Korea Selatan melemah ke level ?1.113,75 dari posisi 1.112,68 pada 2 Oktober.(Bloomberg/sde/msb)

 

 

 

Sumber