Aturan Terbaru Bawa Power Bank di Kereta Api dan Pesawat

[Parno Pemilik Lapak 0]

NEW YORK: Harga minyak New York jatuh lebih dari empat persen pada Rabu (Kamis pagi WIB), terpukul oleh data suram pada sektor jasa China dan penurunan perkiraan untuk pertumbuhan Asia.

 

Meskipun stok minyak mentah AS turun, yang biasanya akan mendorong harga lebih tinggi, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November diperdagangan New York merosot menjadi US$88,14 per barel, kehilangan US$3,75 dari Selasa.

 

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun US$3,40 menjadi berdiri di US$108,17 per barel di akhir transaksi London.

 

Penjual menumpuk di pasar setelah indeks pembelian manajer (PMI) untuk sektor jasa China merosot ke tingkat terendah dalam hampir dua tahun, menggemakan data buruk pada PMI manufaktur yang menunjukkan sektor tersebut kontraksi untuk kedua bulan berturut-turut.

 

Kedua angka menandakan perlambatan ekonomi China tak mungkin membeli banyak minyak di pasar dunia seperti yang telah diharapkan.

 

Di Eropa, data pada Rabu menunjukkan aktivitas bisnis sektor swasta zona euro masih secara kuat terjebak dalam kelesuan pada September, dengan sektor jasa penting mengalami penurunan yang sangat tajam.

 

"Pasar minyak berada di bawah tekanan jual dalam perdagangan Rabu karena sebuah gelombang jelas likuidasi panjang setelah PMI sektor jasa China mengecewakan dan Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan PDB untuk negara berkembang Asia," kata Timothy Evans di Citi Futures.

 

"Manajer uang memiliki terlalu banyak minyak. Harga bisa turun drastis ketika mereka mengurangi posisi risiko mereka," katanya.

 

Penurunan persediaan AS pada laporan pasokan mingguan pemerintah telah sedikit berpengaruh pada gambaran besar, katanya.

 

"Kami memiliki persediaan yang sangat tinggi dari minyak mentah, kami tidak kekurangan." (Antara/arh)

 

 

 

Sumber