Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BI BALIKPAPAN: Penghimpunan Dana Ketiga Melambat, Hanya Tumbuh 23,15% Per Agu

Recommended Posts

BALIKPAPAN: Pertumbuhan penghimpunan dana nasabah oleh perbankan di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, yang meliputi Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Paser, mengalami perlambatan pertumbuhan secara tahunan yang disebabkan oleh lesunya kondisi ekonomi global.

 

Angka pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) hingga periode Agustus 2012 mencapai 23,15% atau lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada Desember 2011 yang mampu bertumbuh hingga 29,22% secara tahunan.

 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Tutuk S.H. Cahyono mengatakan lesunya kondisi ekonomi global berimbas pada melambatnya pertumbuhan DPK karena nasabah memilih menggunakan simpanannya untuk membayar hutang atau kewajiban.

 

?Ini yang turut menyebabkan pertumbuhan funding perbankan di wilayah kerja BI Balikpapan menurun karena dananya dialihkan untuk memenuhi kewajibannya,? ujarnya kepada Bisnis, Rabu (3/10).

 

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Balikpapan, hingga Agustus 2012 penghimpunan dana nasabah telah mencapai Rp18,84 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan dengan posisi DPK pada Desember 2011 yang mencapai Rp18,19 triliun.

 

Hampir semua komponen DPK mengalami perlambatan pertumbuhan secara tahunan apabila dibandingkan pada periode Desember 2011. Giro mencatat pertumbuhan sebesar 43% pada Agustus 2012 atau lebih rendah sekitar 5% dibandingkan dengan periode Desember 2011 yang mencapai 48,19%.

 

Kemudian tabungan juga bertumbuh melambat menjadi hanya sebesar 18,22% dibandingkan dengan posisi akhir 2011 yang mencapai 23,97%. Sementara deposito juga mengalami perlambatan pertumbuhan hanya mencapai 15,91% dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang mencapai 23,68%.

 

Tutuk memperkirakan kondisi ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun dan kemungkinan akan kembali sehat ketika industri dalam negeri kembali bergairah. Rencana pemerintah untuk mengoptimalkan pasar dalam negeri bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan penghimpunan DPK.

 

?Masyarakat juga perlu untuk melakukan percepatan karena kalau tidak efek dari krisis global ini akan terus berlanjut,? tegasnya.

 

Kendati demikian, dia berpendapat kondisi ini akan cepat berubah melihat adanya penurunan kredit konsumsi yang disalurkan oleh perbankan. Kebijakan loan to value yang membatasi uang muka kredit menjadi salah satu senjata ampuh dalam menekan porsi kredit tak produktif ini.

 

?Sehingga masyarakat juga bisa mengalihkan dananya untuk keperluan funding atau yang bersifat produktif lainnya,? tambahnya.

 

Dia mengharapkan penurunan kredit konsumtif akan mendorong perbankan untuk mengoptimalkan sektor produktif. Harapannya, peningkatan tersebut akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah menjadi lebih baik. (bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...