Dukung Industri Kreatif, BNI Gelar Nobar Film "Timur" di 3 Kota

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Asian Development Bank menyarankan Indonesia mendorong pertumbuhan sektor jasa dan pembangunan infrastruktur untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

 

Ekonom Senior ADB Edimon Ginting mengatakan infrastruktur menghambat dampak pertumbuhan ekonomi makro di Indonesia terhadap aktivitas ekonomi mikro.

 

?Kalau kita lihat penurunan kemiskinan melambat. Menurut saya salah satu yang menghambat adalah pengeluaran infrastruktur yang lambat,? katanya, Rabu (3/10/2012).

 

Perbaikan infrastruktur, lanjutnya, akan memperbaiki konektivitas antara sentra pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan wilayah pinggiran (periphery).

 

Dia memaparkan selama ini dampak pertumbuhan ekonomi pada wilayah pinggiran (periphery) terbatas karena konektivitas yang buruk.

 

Keadaan tersebut tergambarkan dari selisih tingkat kemiskinan antara wilayah perkotaan dan pedesaan serta antara wilayah barat dan timur di Indonesia.

 

Data BPS menunjukkan tingkat kemiskinan nasional di wilayah pedesaan mencapai 15,1% pada Maret 2012, sedangkan tingkat kemiskinan di wilayah perkotaan 8,8%.

 

Selisih tersebut melebar di wilayah timur Indonesia seperti Papua dan Maluku yang memiliki tingkat kemiskinan 32,6% di wilayah pedesaan dan 5,9% di wilayah perkotaan.(msb)

 

 

 

Sumber