Video: Antrian Perawatan Pesawat Capai 5 Tahun, Bisnis MRO Laris Manis

[Parno Pemilik Lapak 0]

SEMARANG: Asosiasi Bank Pembangunan Daerah berupaya terus mendorong BPD se-Indonesia untuk memaksimalkan alokasi kredit produktif guna menyeimbangkan penyaluran kredit yang selama ini masih didominasi oleh sektor konsumtif.

 

?

 

Ketua Umum Asbanda Eko Budiwiyono mengatakan dari 26 BPD-SI anggota Asbanda tercatat hanya enam di antaranya yang pada posisi Juni 2012 berhasil mencapai proporsi kredit produktif minimal 40%. Keenam BPD terdiri BPD DKI, Sumut, Kaltim, Jatim dan Papua.

 

?

 

?Kami arahkan agar 26 BPD dapat meningkatkan kredit produktif. Bukan berarti konsumtif ditahan laju pertumbuhannya. Sama-sama diharapkan, tetapi lebih baik pertumbuhannya seimbang,? ujarnya di Semarang, Selasa (2/10).

 

?

 

Dia mengemukakan penyaluran kredit BPD masih didominasi oleh kredit konsumtif dan salah satu upaya yang dilakukan melalui kredit usaha mikro dan semakin diprioritaskan skema KUM setelah terjalin kerja sama dengan saving banks foundation for international cooperation (SBFIC) dari Jerman.

 

?

 

Menurutnya, KUM itu hingga saat ini sudah diimplementasikan di beberapa wilayah seperti Sumut, DIY dan Kalbar. Ketiga BPD di wilayah itu menyiapkan plafon kredit sebesar Rp178,268 miliar dan sampai periode hingga Juni lalu telah tersalur senilai Rp157,817 miliar yang diberikan pada 6.421 nasabah dengan rasio kredit bermasalah (NPL) sekitar 0,53%.

 

?

 

?Di seluruh Indonesia, BPD juga menyalurkan KUR yang kini telah mencapai sebesar Rp1,768 triliun dengan jumlah kumulatif debitur sebanyak 23.149,? tuturnya.

 

?

 

Kinerja yang positif telah ditunjukkan di mana aset BPD per Juni 2012 telah mencapai Rp386,35 triliun atau tumbuh sebesar 27,20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan modal disetor mencapai Rp18 triliun. Kekuatan aset BPD-SI menempati posisi terbesar keempat setelah Bank Mandiri, BRI dan BCA.

 

?

 

Sekjen Asbanda Jeffri J Wurangian mengatakan kinerja Tabungan Simpeda 26 BPD juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, dimana sampai Juni 2012 tercatat 5.150.758 penabung, meningkat sebanyak 642.000 dibandingkan periode yang sama 2011. (yus)

 

 

 

Sumber