Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

INVESTASI TAMBANG: Pemegang KK Perlu Cepat Renegosiasi Dengan Pemerintah

Recommended Posts

JAKARTA: Perusahaan tambang mineral pemegang Kontrak Karya (KK) memerlukan percepatan proses renegosiasi kontrak dengan pemerintah demi kepastian berinvestasi.

 

?

Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk Nico Kanter mengatakan pihaknya butuh kecepatan melakukan renegosiasi dan itu menjadi fokus utama perusahaan saat ini.

 

?

?Fokus utama renegosiasi, karena banyak kepastian-kepastian yang kita butuhkan sebagai investor. Kan bagus kalau ada KK seperti Vale akhirnya mencapai kesepakatan, itu yang paling penting,? ujarnya ketika ditemui di sela-sela acara peringatan Ulang Tahun Pertambangan dan Energi ke-67 di kantor Kementerian ESDM,? Selasa (2/10/2012).

 

?

Niko mengatakan pihaknya sangat menunggu hasil renegosiasi karena Vale berencana menanamkan investasi sebesar US$2 miliar hingga lima tahun ke depan. Investasi tersebut untuk ekspansi smelter, membangun fasilitas pemurnian tambahan, serta membangun infrastruktur jalan dan pelabuhan.

 

?

?Ini tergantung hasil renegosiasi, kami hanya perlu cepat. Kami mesti cepat-cepat karena butuh kepastian dari pemerintah,?? paparnya.

 

?

Vale berencana meningkatkan kapasitas produksi dari saat ini sekitar 72.500 ton menjadi 120.000 ton setelah penambahan investasi dan perluasan pabrik. Di sisi lain, Niko mengatakan Vale bersedia membayar royalti yang naik secara bertahap.

 

?

Berdasarkan PP No.9/ 2012 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian ESDM, royalti untuk bijih nikel adalah 5% per ton, nickel matte 4% per ton, dan ferronickel 4% per ton.

 

Senada dengan Vale, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto mengatakan Freeport siap melakukan renegosiasi kontrak, tinggal ?bolanya? sekarang ada di pemerintah. Freeport sudah menyampaikan posisi Freeport akan seperti apa, termasuk rencana membangun smelter sendiri.

?

 

??Sekarang kami nunggu bolanya ada di pemerintah, terakhir sudah kami sampaikan posisi kami yang menurut kami sudah sejalan dengan keinginan pemerintah. Tinggal yang smelter masih distudi, saya kira pertengahan bulan Oktober ini selesai,? ujarnya.

 

?

Selain rencana membangun sendiri, Freeport juga siap bekerjasama dengan partner bisnis yang serius ingin mengembangkan smelter tembaga di Indonesia. Seperti diketahui, Freeport sudah melakukan penjajakan dengan dua smelter yakni PT Indosmelt dan PT Nusantara Smelting. Namun menurut Rozik, pembicaraan dengan keduanya belum selesai.

 

?

?Belum ada [kesepakatan atau deal], kami nunggu mereka. Kalau ngga cocok konsentratnya, ya ngga bisa juga diolah. Jadi mereka butuhnya seperti apa sih konsentratnya? Konsentrat kami begini, cocok ngga buat diproses? Karena prosesnya ngga sama seperti di PT Smelting Gresik,?? paparnya. (if)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...