Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

DENPASAR: Neraca perdagangan produk perikanan Indonesia selama semester I/2012 surplus US$1,72 miliar naik 26,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$1,36 miliar.

 

Realisasi ekspor produk perikanan pada semester pertama tahun ini US$1,9 miliar, sedangkan impor sebesar US$180 juta.

 

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan peningkatan surplus neraca perdagangan produk perikanan itu didorong oleh upaya peningkatan jaminan kualitas mutu produk perikanan dan keamanan hasil perikanan.

 

"KKP berkomitmen meningkatkan jaminan kualitas mutu produk perikanan dan keamanan hasil perikanan untuk memacu ekspor perikanan. Jaminan kualitas merupakan kunci untuk mempermudah akses pasar produk perikanan," ujarnya saat Pencanangan Bulan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, hari ini.

 

Dia menegaskan pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan nasional maupun internasional dalam proses produksi, pengolahan, dan distribusi.

 

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 01/Men/2007, dinyatakan keamanan pangan harus dijamin sepanjang rantai produksi dan semua pihak yang terlibat dalam penyediaan produk perikanan.

 

Nilai ekspor pada semester I/2012 US$1,9 miliar naik 17,92% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, volume ekspor pada semester pertama itu naik 14,5% menjadi 597.200 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 521.600 ton.

 

Adapun, target ekspor produk perikanan pada tahun ini US$4,2 miliar naik dibandingkan dengan tahun lalu US$3,5 miliar Negara tujuan ekspor perikanan Indonesia adalah Amerika Serikat yang mencapai US$1,07 miliar (30,04%), Jepang US$806 juta (22,9%), Eropa US$459,8 juta (13,1%). (faa)

 

 

 

Sumber