Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Reuters)

 

 

 

SINGAPURA - Harga emas merangkak menuju angka 11 bulanan tertinggi, setelah data manufaktur di Amerika Serikat (AS) melemah. Hal ini membuat dolar AS tertekan, dan mendukung harga emas menguat.

???

Melansir Reuters, Selasa (2/10/2012), emas jenis Spot naik tipis USD5,07 atau 0,3 persen menjadi USD1.778,86 per troy ons, setelah sempat mencapai USD1.791,2 per troy ons, tertinggi sejak November lalu. Sedangkan emas AS, Comex Gold, turun USD1,90 atau 0,1 persen menjadi USD1.781,40 per troy ons.Pelemahan dolar AS, juga didukung oleh pernyataan Spanyol yang siap meminta bailout pada zona euro. Meski Jerman mengisyaratkan bahwa pemberiaan bailout tersebut harus ditunda.

 

Sementara di AS, data manufaktur tumbuh lebih tinggi ketimbang bulan lalu untuk pertama kalinya sejak Mei, meskipun data manufaktur di zona euro menunjukkan oposisi. Eropa nampaknya tengah berjuang keras untuk menghindari resesi.

 

Sebelumnya, ketua Federal Reserve, Ben Bernanke, mengatakan bank sentral AS siap membeli obligasi lewat rencana stimulus. Menurut Bernake, hal ini diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang lesu. Investor sendiri masih mengincar data US non-farm payrolls September, yang diharapkan terjadi peningkatan dari 113.000, dari 96.000 pada Agustus lalu.

 

Holdings emas yang didukung dana yang diperdagangkan di bursa membukukan keuntungan bagi 73.978.000 ons, dengan rekor tertinggi 74.288.000 ons pada pekan lalu. Spot perak naik 0,5 persen ke USD34,81, turun dari level USD35,36. (mrt)

 

 

 

Sumber