Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PULP & KERTAS: Produsen Antusias Sambut Pertumbuhan Ekspor 17% pada 2015

Recommended Posts

JAKARTA: Permintaan pulp dan kertas di pasar global diproyeksi meningkat masing-masing 17% dan 10,5% pada 2015, sehingga menggairahkan kinerja pelaku industri guna membuka peluang pertumbuhan volume ekspor.

 

Ekspor pulp dan kertas tahun lalu telah berkontribusi hingga US$ 6,2 miliar, atau sekitar 5% dari total ekspor Indonesia. Kebutuhan kertas di negara-negara maju diyakini akan mencapai 394 juta ton pada 2015 mendatang.

 

Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Kusnan Rahmin memperkirakan pertumbuhan kebutuhan pulp secara global diperkirakan akan terus meningkat ?sekitar? 2,6% setiap tahun. Sementara itu kebutuhan kertas diprediksi akan naik sekitar 1,3% per tahun.

 

Kusnan berharap tren kenaikan permintaan dapat direspon melalui kinerja positif dalam menunjang peluang Indonesia menjadi pemain besar di pasar global. Apalagi, produksi pulp dan kertas Indonesia berpotensi mengungguli negara-negara penghasil hutan tanaman produktif seperti Brazil, Amerika Serikat, bahkan China.

 

?Dengan kenaikan permintaan ini tentunya dibutuhkan kesiapan yang serius agar dapat bersaing di kompetisi global,? ungkap Kusnan kepada Bisnis usai memberikan kuliah umum di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Senin (1/10/2012).

 

Tersandung Legalias Kayu

 

Namun, optimisme pelaku industri itu bukan tanpa kendala. Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mencatat masih banyak hambatan yang menghantui industri dalam merealisasikan target produksi pulp sebesar 20,4 juta ton dan kertas sebesar 19,8 juta ton hingga 2015 mendatang.

 

Ketua Umum APKI Misabahul Huda mengungkapkan ketentuan standar legalitas kayu perlu mendapatkan perhatian serius untuk menjamin produk kertas Indonesia tidak terhambat masuk ke negara tujuan ekspor. Dia mencatat sebagian besar pelaku industri pulp dan kertas telah mengantongi sertifikasi verifikasi legalitas kayu (SVLK).

 

??Kondisi di dalam negeri sudah hampir mencapai over suplai, sehingga ke depan produksi akan dominan diarahkan untuk ekspor. Saat ini, tugas pemerintah adalah menjamin preferensi pembeli mengingat isu-isu lingkungan yang terus dikampanyekan,? katanya.

 

Di samping itu, kata Misbahul, industri pulp dan kertas membutuhkan tambahan pembangunan hutan tanaman industri (HTI) seluas 1,5 juta hektar dengan? tingkat pertumbuhan 4%?5% untuk beberapa tahun ke depan.

 

Menurut Misbahul, tambahan lahan HTI tersebut akan menjamin tersedianya bahan baku kayu guna merealisasikan target produksi. Hanya saja, kenyataannya ?pembangunan HTI pulp dan kertas berjalan lamban. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...