Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

LELANG SWRO: 11 Perusahaan Ikuti Babak Prakualifikasi

Recommended Posts

JAKARTA: Sebanyak 11 perusahaan mendaftar dalam lelang prakualifikasi proyek pengembangan sistem air minum strategis, dengan teknologi sea water reverse osmosis (SWRO) di Jakarta dengan investasi senilai Rp59 miliar.

 

Ke 11 perusahaan itu yakni PT Mufen Tirta Indonesia, PT Wijaya Kusuma Emindo, PT Juhdi Sakti Engineering, PT Jasuka Bangun Pratama, PT Rapi Tirta Treatmindo, PT Artha Envirotama, dan PT Firpec Graha Sarana.

 

Kemudian, PT Ruuhac Phala Industri joint operation dengan Aquatec Technology Indonesia, PT Prakarsa Enviro Indonesia, PT Beta Pramesti, dan PT Berkat Artha Alam Sejahtera.

 

Berdasarkan jadwal lelang PU, pendaftaran akan ditutup per 5 Oktober 2012, dan peserta diberikan waktu paling lambat menyerahkan dokumen penawaran pada 9 Oktober 2012 mendatang.

 

Direktur Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Danny Sutjiono mengatakan lelang tersebut, merupakan pengulangan dari lelang sebelumnya yang belum mendapatkan pemenang.

 

Dia mengatakan dalam lelang kali ini, pemerintah telah mengubah besaran investasi pagu, dan spesifikasi teknis. Tujuannya, agar nilai investasi tidak terlalu besar, namun kualitas teknis tetap memadai.

 

"Dalam lelang kemarin, karena penawaran dari peseta melampui target pagu yang ditetapkan, jadi kita lelang ulang saat ini," ujarnya, Senin (1/10/2012).

 

Danny mengatakan rencana pembangunan konstruksi sendiri diharapkan bisa terealisasi pada November 2012. Sehingga, waktu lelang diperkirakan hanya akan memakan waktu satu bulan hingga bulan depan. Adapun sumber pembiayaan proyek itu, sepenuhnya berasal dari dana pemerintah.

 

Direktur Jenderal Cipta Karya Budi Yuwono memgatakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis dalam instalasi pengolahan air laut, menjadi air minum menjadi solusi kelangkaan air baku masyarakat kepulauan.

 

Saat ini, katanya, terjadi kelangkaan air baku di kota-kota besar maupun di kawasan khusus. Karenanya teknologi ini menjadi salah satu alternatif pengembangan air minum di daerah-daerah tersebut.

 

Apalagi, dengan porositas membran tahap nano filtrasi maupun reverse osmosis menghasilkan kualitas air siap minum. Teknologi inipun, tarifnya cenderung murah yakni mencapai Rp 9.000.

 

Ditambah lagi, dengan kemampuan kontraktor lokal untuk merekayasa teknologi tersebut untuk diimplementasikan di tiap kondisi kawasan pelayanan.

 

Proses desalinasi dengan SWRO yang tanpa perlu melalui penambahan bahan kimia atau obat penjernih air seperti lazimnya yang dilakukan oleh PDAM. Proses ini murni mengandalkan filtrasi dengan teknologi nano, sehingga memisahkan kadar garam dari air.

 

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kawasan Khusus Irman Jaya:-)menerangkan bahwa nano filtrasi adalah, teknologi penyaringan dengan menggunakan air bertekanan dan membrane semipermiabel berukuran 0,001 mikron (1 mikron = 1/1.000 milimeter).

 

Sehingga mampu menyaring partikel-partikel ikutan, termasuk virus, bakteri, bahan kimia dan logam berat. Menurutnya, untuk mengolah air baku berupa sungai cukup sampai tahap ultra filtrasi, namun untuk mengolah air laut yang mengandung garam harus dengan nano filtrasi hingga reverse osmosis yang memiliki kepadan membrane hingga 0,0001 mikron.(bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...