Kemenhub Terapkan Pembatasan Penuh Angkutan Barang di Tol saat Nataru

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan golongan pengguna listrik di Indonesia masih teramat banyak. Hal tersebut seharusnya direvisi.Ketua Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo menyebut banyaknya golongan pengguna listrik di Indonesia dianggap rumit. Di negara lain penggolongan tersebut terbilang sedikit.

 

"Memang kalau dibandingkan struktur penarifan di beberapa negara, struktur kita rumit," kata Sudaryatmo, saat menghadiri workshop dengan tema Reformasi Pelayanan Pelanggan Menuju PLN Bersih, di Hotel Ambhara, Jakarta, Jumat (28/9/2012).

 

Sudaryatmo mengungkapkan, di negara tetangga saja hanya mempunyai dua golongan pelanggan listrik yaitu tarif bisnis dan residential sehingga apabila ada kenaikan tarif tidak terlalu rumit.

 

"Di negara Timor Leste cuma ada dua tarif, tarif bisnis dan residential. Tarif residential dibagi dua, menengah atas dan menengah bawah," jelas Sudaryatmo.

 

Menurut Sudaryatmo, untuk mempermudah pengkategorian ini, pemerintah harus mereview ulang golongan pelanggan yang saat ini berjumlah 37 golongan.

 

"Struktur tarif di review dulu karena penggolongannya terlalu banyak," tutup Sudaryatmo. (gna) (rhs)

 

 

 

Sumber