Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

SWASEMBADA DAGING: Sumut Masih Bisa Penuhi Kebutuhan Sendiri

Recommended Posts

MEDAN-Provinsi Sumatra Utara berhasil bertahan sebagai daerah yang mampu memenuhi kebutuhan daging dan produk ternak untuk semua penduduk, di? tengah banyaknya masalah di sektor peternakan, seperti penyakit ternak atau produk impor beberapa tahun terakhir.

 

Plt Gubernur Sumatra Utara Gatot Pudjo Nugroho mengatakan Sumut mampu memenuhi kebutuhan provinsi sejak beberapa tahun terakhir, bahkan sewaktu beberpa provinsi mengalami penurunan produksi ternak akibat produksi peternak lokal kalah bersaing dengan produk impor.

 

Berdasark data Dinas Peternakan Sumut, jumlah populasi sapi potong Sumut sebesar 541.896 ekor atau 3,7% dari total populasi nasional atau berada di urutan ke delapan dari 33 provinsi di Indonesia.

 

Sementara itu, jumlah sapi perah 894 ekor atau 0,16% dari populasi di Indonesia dan populasi kerbau sebanyak 114.289 ekor atau 8,98% dari total populasi kerbau di seluruh Indonesia.

 

"Dengan tingkat konsumsi 0,36 kg per kapita per tahun, kebutuhan sapi di Sumut sebesar 29.808 ekor, sehingga Sumut termasuk provinsi yang sudah swasembada," ujar Gatot dalam siaran pers yang diperoleh Bisnis, Kamis (27/9/2012).

 

Dalam kesempatan terpisah, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Kemitraan dan Hubungan Kelembagaan Achyar Eldin mengatakan sebagai daerah swasembada ternak menjadikan Sumut dapat meningkatkan perannya membantu pencapaian swasembada daging Indonesia.

 

"Kami mengajak para pemangku kepentingan peternakan di Sumut dapat mendukung program Pemerintah, yaitu swasembada daging pada 2014. Saat ini, produksi daging dalam negeri hanya mencukupi 63% kebutuhan, sisanya impor," jelasnya.

 

Kadis Peternakan Tetty Erlina Lubis mengatakan sektor peternakan memberi kontribusi besar dalam perekonomian daerah dengan melibatkan masyarakat luas. Dia memaparkan sekitar 2.500 tenaga kerja diserap oleh tujuh perusahaan besar anggota Gabungan Peternak Pengusaha Unggas (GPPU) Sumut.

 

Jumlah itu, di luar tenaga kerja yang bekerja di sektor informal atau berusaha sendiri dalam bentuk usah mikro di bidang peternakan. Jumlah peternak ayam potong di Sumut diperkirakan mencapai 3.000 unit usaha.

 

Tetty Erlina menyebutkan peningkatan produksi daging dan produk peternakan di Sumut juga dibantu oleh program Pemerintah? yang dimanfaatkan oleh 372 kelompok, sehingga setidaknya telah memberi manfaat bagi 7.440 kepala keluarga.

 

Lebih jauh, Gatot Pudjo Nugroho mengatakan perkembangan sektor peternakan di Sumatra Utara dapat diintegrasikan dengan sektor pertanian dan perkebunan, misalnya pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk, sebaliknya beberapa sisa pengolahan pascapanen tanaman dijadikan pakan ternak.

 

"Berbagai penelitian juga sudah dikembangkan di antaranya oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit [PPKS] yang sudah membuktikan keberhasilan menggabungkan perkebunan sawit, peternakan sapi, dan energi," ujarnya.

 

Pengintegrasian perkebunan kelapa sawit dan peternakan sapi juga sudah dikembangkan PTPN III. BUMN perkebunan ini merencanakan mengembangkan industri pengolahan produk hewani di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Simangke dalam program MP3EI. (bas).

?

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...