Cerita Warga Kalimantan Dapat Harta Karun Rp14 M Ketika Main di Sungai

[Parno Pemilik Lapak 0]

TOKYO: Harga karet melemah ke level terendah dalam lebih dari sepekan akibat kekhawatiran permintaan dari China melemah setelah seorang penasihat bank sentral mengatakan perlambatan ekonomi akan terus berlangsung hingga tahun depan.

 

Harga karet untuk pengiriman Februari turun 2,7% menjadi 250,2 yen per kilogram (US$3.207 per metrik ton), level terendah intraday sejak 14 September, sebelum mencapai 254,4 yen di Tokyo Commodity Exchange. Harga kontrak paling aktif tersebut sudah merosot 3,4% tahun ini.

 

Song Guoqing, penasihat akademis untuk Bank Rakyat China mengatakan perlambatan ekonomi akan terus berlangsung hingga 2013 di tengah kekurangan dana untuk persetujuan proyek infrastruktur.

 

Sebuah survei menunjukkan manufaktur China dan para peritel tidak terlalu optimis dengan penjualan saat ini dibandingkan dengan penjualan 3 bulan lalu.

 

"Kekhawatiran terkait perlambatan China merupakan hambatan terbesar bagi harga karet," ujar Takaki Shigemoto, analis perusahaan riset JSC Corp di Tokyo.

 

Menurut riset CBB International LLC, The China Beige Book menemukan batas pelonggaran moneter setelah pemangkasan suku bunga pada Juni dan Juli, sehingga bank melonggarkan kredit saat hanya sedikit perusahaan meminjam uang.

 

Hasil temuan itu menjadikan data ekonomi yang menunjukkan penjualan manufaktur, perdagangan dan ritel melambat selama kuartal ketiga, menunjukkan perlambatan selama 7 bulan dan berpotensi menjadi pertumbuhan terlemah tahunan dalam 22 tahun. (Bloomberg/07/ra)

 

 

 

Sumber