Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo)?menyatakan saat ini masih ada stok karet alam di pasar dunia sekitar? 275.000 ton yang menyebabkan harga karet cenderung turun.

 

Ketua Umum Gapkindo Daud Husni Bastari mengatakan perlambatan?ekonomi di dunia tahun ini telah menyebabkan permintaan karet alam?cenderung turun.

 

"Penyebab harga karet turun, menurut intelejen kami, karena itu ada?penumpukan stok karet 275.000 ton sampai dengan Agustus 2012,?tetapi saya tidak tahu di mana posisi stok itu apakah di Tokyo, Shanghai atau di mana," ujarnya hari ini (Jumat 21/9/2012).

 

Oleh karena itu, reaksi dari negara penghasil karet yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) sepakat untuk menurunkan volume ekspor dari ketiga negara itu sebanyak 300.000 ton selama periode Oktober 2012 sampai dengan Maret 2013.

 

Dia menegaskan seharusnya permintaan karet alam masih tetap tinggi, karena produksi ban juga terus meningkat. Perlambatan permintaan itu lebih disebabkan pada sisi permintaan di end user [pengguna ban], bukan pada pabrik ban.

 

Namun, perlambatan ekonomi dunia juga mempengaruhi ekspor ban dari China, sebagai salah satu produsen ban terbesar di dunia.

 

"Bearish [penurunan harga] akibat perlambatan ekonomi dunia, tetapi ada faktor bullish [peningkatan harga] yaitu menjelang musim dingin yang menyebabkan permintaan ban meningkat," jelasnya.

 

Penggunaan ban di negara yang memiliki 4 musim akan berbeda ban yang digunakan pada musim panas dan musim dingin, sehingga memasuki musim dingin dipastikan permintaan ban akan meningkat. "Akan ada replacement tire."

 

Dengan adanya program pengurangan ekspor karet [pengetatan suplai], katanya, maka akan menyebabkan stok yang masih tersisa 275.000 ton akan cepat terserap.? (sut)

 

 

 

Sumber