Kemenhub Terapkan Pembatasan Penuh Angkutan Barang di Tol saat Nataru

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Indonesia akan mengurangi ekspor karet alam mulai mulai awal bulan depan sampai dengan akhir Maret 2013 sebanyak 117.000 ton sebagai upaya menghabiskan stok karet di pasar sehingga dapat memperbaiki harga karet.

 

?

 

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Daud Husni Bastari mengatakan mekanisme pengurangan volume ekspor karet (Agreed Export Tonnage Scheme/AETS) akan dimulai pada awal bulan depan.

 

?

 

?Pelaksanaan [AETS] mulai 1 Oktober 2012, Gapkindo sudah siap, kami akan menghimbau kepada seluruh anggota kami. Nanti akan ada tim yang keliling, asal kompak,? ujarnya saat konferensi pers, Jumat (21/9).

 

?

 

Negara yang tergabung dalam produsen karet - International Tripartit Rubber Council (ITRC) ? yakni Indonesia, Thailand dan Malaysia sepakat untuk mengurangi volume ekspor karet alam dari ketiga negara pada tahun ini sebanyak 300.000 ton.

 

?

 

Indonesia mendapatkan jatah pengurangan ekspor karet sebanyak 117.000 ton, Thailand sekitar 140.000 ton dan Malaysia 43.000 ton.

 

?

 

Daud memaparkan pengurangan ekspor karet Indonesia tahun ini 117.000 ton dibagi pada periode Oktober-Desember 2012 sebanyak 60% atau 70.200 ton, Januari-Maret 2013 sebesar 40% atau 46.000 ton.

 

?

 

?Pengurangan ekspor pada Oktober 2012 sebanyak 23.400 ton, pada November dan Desember masing-masing 23.400 ton.?

 

?

 

Menurutnya, pengurangan volume ekspor karet alam Indonesia itu akan mengurangi target ekspor tahun ini.

 

?

 

Gapkindo memprediksikan ekspor karet alam tahun ini turun 10% menjadi 2,28 juta ton dibandingkan dengan tahun lalu 2,54 juta ton.

 

?

 

?Jika target ekspor karet alam tahun ini hanya 2,28 juta ton, maka dengan adanya program AETS tersebut, maka ekspor karet alam Indonesia pada 2012 hanya 2,16 juta ton,? tuturnya. (yus)

 

 

 

Sumber