Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: AP)

 

 

 

SINGAPURA - Harga emas global menguat setelah dalam dua perdagangan kemarin sempat tergerus. Investor kembali ke pasar lantaran berharap bank sentral akan mengeluarkan stimulus setelah data pertumbuhan menunjukkan pelambatan.Melansir Reuters, Jumat (21/9/2012), harga spot emas naik USD5,07 atau 0,29 persen menjadi USD1.772,26 per troy ons. Sementara emas Amerika Serikat (AS), Comex Gold untuk pengirman Desember, merangkak naik USD5,10 atau 0,3 persen menjadi USD1.775,30 per troy ons.

 

Data manufaktur AS menunjukkan level terendah dalam tiga tahun terakhir. Selain itu jumlah orang Amerika Serikat (AS) yang mengajukan klaim untuk pengangguran masih belum beranjak dari tingkat tertinggi. Hal ini menunjukkan pemulihan ekonomi AS masih belum berhasil.

?

Data juga menunjukkan, perekonomian China terus melambat, dan rencana Bank Sentral Eropa untuk membeli utang pemerintah negara-negara anggota yang bermasalah, belum memberikan dorongan bagi pertumbuhan perekonomian di daerah tersebut.

 

Holdings emas terbesar, SPDR Gold Trust, yang didukung oleh bursa saham, naik tipis 0,2 persen menjadi 1,308.41 ton, tertinggi sejak Agustus lalu. Sementara holding terbesar perak ETF, iShares Silver Trust, mengatakan kepemilikan sahamnya naik ke level 11 bulan tertinggi 9,940.66 ton.

 

Shandong Gold Group, salah satu produsen top emas di China, setuju untuk membeli 51 persen saham di Mineral Fokus Australia dengan nilai USD227,500 juta untuk meningkatkan output dan membantu memenuhi permintaan domestik yang semakin meningkat. (mrt)

 

 

 

Sumber