Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bisnis -> BI Rate Diyakini Tetap, Saham Properti Kian Seksi

Recommended Posts

JAKARTA - Ekpektasi sejumlah analis yang memprediksikan bahwa suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) akan tetap dipertahankan pada level 6,75 persen hingga akhir 2011 ini menjadikan saham sektor properti masih menjadi "primadona" saham yang dapat dijadikan pilihan investasi bagi para investor.

 

Isu bubble properti yang menghantui pun seolah tidak berpengaruh. Hal itu terbukti dari awal tahun hingga saat ini pergerakan harga saham sektor properti tersebut sudah mecapai sekira 9,38 persen ditengah situasi perekonomian yang sedang tidak bersahabat seperti sekarang ini.

 

Analis Pasar Modal, Andy WG menuturkan walaupun saham seperti ini sensitif terhadap suku bunga kredit dan BI rate namun ke depannya saham pada sektor properti tersebut masih mempunyai prospek yang cerah karena permintaan dalam bidang sektor tersebut hingga saat ini masih banyak dan cenderung akan bertambah.

 

"Untuk saham sektor properti saya rasa masih oke, tingkat kebutuhan untuk pembangunan perumahan, apartemen, gedung perkantoran yang masih tinggi pun menandakan bahwa emiten properti masih mempunyai kesempatan untuk menggenjot usahanya untuk meningkatkan kembali fundamental daripada perusahaan properti tersebut," ungkap Andy saat berbincang kepada okezone, belum lama ini.

 

Di sisi lain, meskipun emiten yang bergerak dalam bidang properti masih sedikit yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun dengan tingginya kebutuhan akan properti yang tinggi pun dapat menjadikan emiten properti ini menjadi salah satu motor penggerak IHSG.

 

Dengan didukung oleh fundamnetal emiten yang baik dan sejumlah aksi koroporasi yang dilakukannya maka tidak mengherankan perlahan namun pasti saham sektor properti tersebut bisa bertengger dalam jajaran saham-saham unggulan atau LQ45 yaitu saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di mana pergerakan sahamnya dari awal tahun hingga saat ini rata-rata kenaikannya sudah mencapai 7,35 persen.

 

LPKR pun dapat dijadikan saalah satu saham pilihan dalam sektor properti. Selain didukung oleh fundamental perusahaan yang baik, aksi korporasi yang akan dilakukan pada tahun ini pun cukup besar. Emiten properti yang mengklaim bahwa pihaknya adalah adalah pengembang dan operator mal terbesar di Indonesia, saat ini memiliki dan mengelola 25 mal di seluruh Indonesia berencana akan membangun 15 mall dalam kurun waktu tiga tahun disejumlah provinsi di Indonesia.

 

Regional Marcom Manager PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) Yanti Oktaviani M mengatakan mal-mal tersebut tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Malang, Binjai, Palembang, dan Makassar.

 

"Dalam jangka waktu tiga tahun, Lippo Karawaci berencana menambah 15 mal dalam portofolionya, yang meliputi pembangunan mal baru di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, dan Palembang," jelasnya.

 

Ia menambahkan divisi usaha LPKR meliputi Residential/Township, Retail Malls, Hospitals, Hotels dan Asset Management. Tak hanya itu, kapitalisasi pasar LPKR di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp16,437 triliun. “Kapitalisasi pasar per 12 Mei 2011 sebesar Rp16,437 triliun,” bebernya.

 

Salah satu mal grup LKPR di Depok yakni Depok Town Square (Detos) merupakan pusat perbelanjaan keluarga di jantung kota Depok, Jalan Margonda Raya. Humas Detos Anisa Lassa mengatakan saat ini pihaknya sudah memiliki 2080 unit dan anchor tenant ternama.

 

Andy pun menuturkan adapun saham-saham sektor property lainnya yang dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi antara lain PT Bakrie Development Tbk (ELTY), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

 

(and)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...