Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah Sulawesi Maluku dan Papua menggelar Syariah Banking Expo 2012. Kegiatan itu dihelat di Karebosi Link Makassar selama tiga hari dimulai hari ini."BI ingin mengedukasi masyarakat tentang sistem perbankan syariah dan aktifitas bank syariah agar sesuai prinsip yang tidak merugikan di salah satu pihak. Kami ingin meluaskan dan membangun pasar perbankan syariah di daerah ini," tutur Direktur Eksekutif Kantor BI Sulampua Mahmud, di Makassar, Kamis (20/9/2012).

 

Mahmud mengatakan, bank syariah adalah lembaga intermediasi yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Perbedaan pokok bank syariah dan konvensional pada jenis keuntungan yang diambil. "Bank konvensional dengan bunga, sedangkan bank syariah dengan bagi hasil," ujar Mahmud.

 

Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah yang hadir mengatakan, perbankan syariah dapat membantu pembangunan ekonomi di wilayah Kawasan Timur Indonesia ke depan. "Insdutri perbankan syariah memiliki prospek yang bagus di mana datang, "tutur Halim.

 

Di lain pihak, Wakil Gubernur Sulsel mengaku menyambut baik ekspo perbankan syariah ini. Pasalnya, Sulsel butuh falisitas bisnis perbankan yang dapat memberdayakan ekonomi masyarakat.

 

"Perbankan syariah punya peluang besar meningkatkan ketahanan ekonomi daerah dan pemantapan ekonomi kerakyatan," pungkasnya.

 

Ada enam bank syariah yang berpartisipasi dalam ekspo kali ini. Terdapat juga lima unit bank syariah dan tujuh Badan Perkreditan Rakyat Syariah. Pantauan Okezone, mereka mengisi stan yang disiapkan panitia dengan informasi berupa brosur dan pamflet produk yang mereka tawarkan kepada para pengunjung.

 

Data BI menyebutkan, saat ini di Indonesia terdapat 11 bank syariah, 23 unit usaha syariah dan 154 BPRS. Jumlah itu semua memiliki total jaringan sebanyak 2.017 kantor. Secara geografis sebaran kantor jaringan syariah itu tersebar di 120 kabupaten/kota di 33 provinsi se-Indonesia. (ade)

 

 

 

Sumber