Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

MEDAN - Pertumbuhan Perbankan di Sumatera Utara pada Juli 2012 tercatat melambat, akibat penurunan atas jumlah dana pihak ketiga (DPK) dan asetnya. Tergerusnya dana nasabah maupun aset ini, seiring dengan tingginya penarikan dana untuk pemenuhan kebutuhan Lebaran lalu."Perlambatan pertumbuhan perbankan ini turun karena tren penurunan penghimpunan DPK seiring tingginya konsumsi. Total DPK perbankan di sumut pada Juli 2012 sebesar Rp124,85 triliun. Menurun 3,64 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp129,57 triliun. Namun DPK ini meningkat jika dibandingkan Juli 2011 lalu yang hanya Rp.117,77 triliun rupiah," jelas Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Wilayah IX Sumut Aceh, Mikael Budisatrio pada Okezone, Rabu (5/9/2012).

 

Perlambatan pertumbuhan perbankan ini diakui Mikael juga diakibatkan oleh penurunan atas total aset perbankan. Pada Juli 2012 pertumbuhan total aset perbankan tercatat sebesar Rp162,87 triliun, menurun 3,42 persen dibandingkan Juni 2012 yang mencapa Rp168,63 triliun. Namun total aset ini meningkat sebesar 9,72 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp148.43 triliun.

 

"Perlambatan kinerja perbankan kita diperparah dengan menurunnya jumlah total aset pada Juli 2012 ini. Penurunan terbesar secara nominal tentunya terjadi pada aset perbankan konvensional, yakni dari Rp164,46 triliun pada Juni 2012 menjadi Rp156,33 triliun pada Juli ini. Sementara aset perbankan syariah turun dari Rp7,17 triliun pada Juni 2012 menjadi Rp6,54 triliun pada Juli ini," tambahnya. (ade)

 

 

 

Sumber