Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KEDELAI : Tak ada harga dasar

Recommended Posts

JAKARTA: Kendati telah memberikan tugas kepada Perum Bulog untuk ikut memiliki stok kedelai tetapi pemerintah tidak membuat instrumen harga dasar yaitu pembelian pemerintah (HPP) seperti halnya pada beras dan gula.

 

Padahal, sebelumnya Kementerian Perdagangan sedang merumuskan kebijakan tata niaga kedelai dengan salah satu instrumen adalah harga pembelian pemerintah untuk kedelai.

 

Menteri Pertanian Suswono mengatakan dalam pembahasan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tidak memutuskan untuk membuat HPP kedelai.

 

"Kemarin [rapat koordinas bidang perekonomian] keputusan tidak sampai kepada HPP [kedelai], tetapi instrumen untuk melindungi petani tetap ada. Insentif untuk mendorong petani menanam kedelai, tanpa itu [insentif] tidak mungkin," ujarnya seusai Diskusi Pengembangan Kedelai, Rabu (5/3/2012)

 

Pemerintah telah memutuskan untuk meningkatkan peran Perum Bulog agar ikut menangani komoditas selain beras yaitu kedelai dan gula.

 

Suswono memaparkan kendati tidak dibuat HPP kedelai, tetapi masih banyak instrumen perlindungan komoditas kedelai yaitu melalui tarif bea masuk. Jika bea masuk kedelai ditingkatkan, katanya, maka dapat meningkatkan produksi kedelai.

 

Pertimbangan lain belum dibentuknya HPP kedelai, menurutnya, Indonesia pernah memiliki pengalaman produksi kedelai cukup tinggi, tetapi dengan meningkatkan tarif bea masuk kedelai impor menjadi 30%.

 

Saat ini, tarif bea masuk kedelai 0% sampai dengan akhir tahun ini menyusul kenaikan harga kedelai impor yang dinilai sudah memberatkan perajin tahu dan tempe.

 

"Kita pernah sukses [lahan kedelai] 1,5 juta hektare, harga kedelai saat itu 1,5 kali harga beras, ini patokan bagaimana luas lahan kedelai pada beberapa tahun lalu cukup signifikan."

 

Suswono menilai dengan penurunan tarif bea masuk hingga 0% justru mendorong petani untuk tidak menanam kedelai dan beralih ke komoditas lain terutama padi dan jagung yang lebih menguntungkan.

 

Mentan menghimbau agar petani melakukan variasi tanaman sebagai contoh setelah padi kemudian kedelai atau jagung. "Ini yang sering lupa, perlu menanam selingan." (ra)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...