Aturan Berlaku Saldo Minimum Bank Mandiri-BRI-BNI, Ada yang Rp 1 Juta

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Peningkatan kapasitas petugas rekrut calon tenaga kerja Indonesia dan perusahaan pelaksana penempatan pekerja ke luar negeri sangat penting untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

 

Menurut Direktur Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan Deputi bidang Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Arifin Purba, kondisi perekrutan saat ini perlu pembenahan.

 

Hal itu, lanjutnya, dikarenakan hasil rekrut calon TKI oleh para petugas itu sangat menentukan kualitas pekerja yang dikirim untuk bekerja ke luar negeri.

 

“Jika hal itu dibiarkan liar tanpa adanya pembenahan, yang dirugikan tidak hanya TKI, tapi juga akan dapat menimbulkan masalah bagi petugas rekrut maupun PPTKIS,” katanya pada Rabu (5/9/2012).

 

Dia menjelaskan perekrutan calon TKI selama ini dilakukan oleh sponsor, petugas lapangan, calo, dan tekong dengan wilayah kerja tidak terbatas.

 

Lalu, dia menambahkan perekrutan menggunakan sistem dari pintu ke pintu (door to door) dengan membujuk, merayu, dan memaksa, serta memberikan sejumlah uang kepada orangtua calon TKI dengan alasan uang saku.

 

Padahal, perekrutan itu tidak diregistrasi di dinas tenaga kerja kabupaten/kota, tidak dilengkapi dengan dokumen jati diri calon TKI, dan memalsukan data jati diri calon pekerja.

 

“Calon TKI yang diserahkan kepada PPTKIS yang membayar lebih mahal, dan calon pekerja itu berangkat tidak diketahui pemerintah kabupaten/kota setempat,” ungkap Arifin. (if)

 

 

 

Sumber