Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Emiten plastik dan kemasan, PT Alam Karya Unggul Tbk mengkaji opsi penyehatan kinerja usaha seiring masih dicatatkannya rugi bersih hingga pertengahan tahun ini.

 

Direktur Utama Alam Karya Unggul Andreyanto Toemali mengatakan saat ini pihaknya sedang membahas bersama pemilik saham pengendali perseroan, Oil and Gas Ventures Limited (OGVL) untuk menyehatkan kinerja usahanya.

 

“Kami telah berkomunikasi dengan OGVL dan mereka sedang siapkan opsi penyehatan operasional dengan mencari pasar baru untuk output produk perseroan dan program penyehatan keuangan lainnya. Jika pembahasan ini sudah tuntas akan segera kami informasikan kembali,” paparnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/9/2012).

 

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2012, emiten berkode saham AKKU itu masih mencatatkan rugi bersih Rp934,62 juta, turun 34,95% dari Rp1,45 miliar. Hal ini terjadi seiring dengan penurunan pendapatan 46,36% menjadi Rp727,63 juta dari Rp1,36 miliar.

 

Total aset perseroan tercatat Rp11,18 miliar dengan posisi kas dan setara kas Rp198,31 juta. Adapun jumlah ekuitas perseroan tercatat Rp5 miliar dan liabilitas tercatat Rp6,18 miliar. Dalam laporan keuangan tersebut juga diketahui perseroan masihb mencatatkan akumulasi defisit senilai Rp26,42 miliar.

 

Andreyanto menjelaskan penurunan kinerja tersebut a.l disebabkan oleh ketatnya persaingan di bidang industri kemasan plastik yang berdampak pada kurangnya jumlah pemesanan dan penjualan produk.

 

“Sementara kapasitas produksi kami didesain untuk produksi dalam skala besar. Selain itu, harga bahan baku plastik juga terus meningkat dan penyedia bahan baku plastik yang bermutu sangat terbatas,” tambahnya.

 

Meskipun demikian, dia mengatakan hingga saat ini perseroan belum berencana mendiversifikasikan usahanya. Dia menyebutkan sejumlah usaha yang  telah dilakukan a.l mencari pelanggan baru, menganalisa dan mempersiapkan modifikasi mesin agar kapasitas sesuai denga pesanan industri, memperketat pemasok bahan baku, serta meningkatkan efisiensi biaya operasional.

 

Pada perdagangan sore ini, harga saham AKKU ditutup stagnan pada level Rp181. (msb)

 

 

 

Sumber