Video: Pasar Pantau Calon Bos The Fed Pengganti Powell, Apa Efeknya?

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA:  Harga tanah maupun hunian di Jakarta Utara diperkirakan mampu mencatatkan pertumbuhan positif sampai akhir tahun ini.

 

Hasan Pamudji, Kepala Riset Knight Frank Indonesia, mengatakan makin terbatasnya lahan hunian di Jakarta Utara, menyebabkan permintaan meningkat sehingga akhirnya harga tanah maupun rumah terkerek.

 

“Apalagi kalau dilihat dari segi lokasi dan infrastruktur, Jakarta Utara terutama Kelapa Gading, cukup menunjang untuk mobilitas penghuninya. Selain itu, berbagai sarana mulai dari ritel, bisnis, hingga pendidikan juga tersedia,” ujarnya kepada  Bisnis hari ini, Selasa (4/9/2012).

 

Hasil survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia bertajuk Perkembangan Pasar Properti Residensial di Pasar Sekunder Jakarta mencatat sepanjang kuartal II/2012, kenaikan harga tanah di Jakarta Utara mencapai 4,28%, tertinggi di Provinsi DKI Jakarta.

 

Kenaikan ini terutama disumbang oleh harga tanah di daerah Kelapa Gading yang naik 7,44% dan Sunter yang naik 5,95% dengan harga jual rata-rata Rp8,72 juta per m2.

 

Menurut hasil survei tersebut, persepsi konsumen bahwa Jakarta Utara merupakan wilayah dengan hunian terbaik bagi kelas menengah dan atas mendorong peningkatan harga jual tanah di wilayah ini.

 

Harga rumah tipe menengah dan atas sekunder di Jakarta Utara juga naik cukup tinggi, yakni sekitar 3,91% dengan rerata harganya Rp2,2 miliar. Jumlah ini tidak terpaut jauh dengan Jakarta Selatan yang kenaikannya mencapai 4,1% dengan rerata harga Rp3,6 miliar.

 

Adapun, di  Jakarta Timur tercatat pertumbuhan harga tanah terendah yakni hanya 3,14% dengan rata-rata harga seniali Rp4,55 juta per m2. Namun, pada  masa mendatang, diperkirakan kawasan ini akan mengalami lonjakan harga seiring dengan selesainya pembangunan kawasan komersial Sentra Timur.

 

Selain itu, pembangunan beberapa gedung perkantoran dan apartemen baru seperti The Green Pramuka maupun proyek Jakarta Garden City juga akan memancing minat konsumen terhadap properti di Jakarta Timur. (sut)

 

 

 

Sumber