Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: PT Modern Internasional Tbk, induk perusahaan pengembang gerai 7-Eleven, berencana menerbitkan 959,72 juta saham baru senilai Rp527,84 miliar dalam penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/penawaran umum terbatas/rights issue) II/2012.

 

 

 

Rencana tersebut tertuang di dalam keterbukaan informasi perseroan yang dipublikasikan di surat kabar pagi ini, Selasa (4/9/).

 

 

 

Manajemen perusahaan yang dimiliki keluarga Honoris atau Grup Modern itu akan menggunakan rasio penghitungan saham baru sebanyak 100:30, dengan harga Rp450-Rp550.

 

 

 

Sebanyak maksimal 77,5% dari dana rights issue atau Rp409,08 miliar akan digunakan emiten untuk penambahan penyertaan modal di anak usahanya, PT Modern Putraindonesia, yang menjadi operator gerai merek 7-Eleven.

 

 

 

Sisanya sebanyak 15% atau Rp79,17 miliar dan 7,5% atau Rp39,58 miliar akan digunakan Modern Internasional untuk percepatan pelunasan utang dam modal kerja.

 

 

 

Dari dana Rp409,08 miliar, sebanyak 70% akan digunakan Modern Putraindonesia untuk membuka gerai baru, sisanya 7,5% untuk modal kerja.

 

 

 

Investor yang tidak mengeksekusi haknya dalam rights issue memiliki potensi dilusi porsi kepemilikan saham sebesar 23,08%.

 

 

 

Pemegang saham mayoritas perseroan yakni PT Inti Putramodern berencana mengeksekusi seluruh HMETD yang dimiliki.

 

 

 

Di sisi lain, Asialink Electronics Pte Ltd sebagai pemegang saham mayoritas lain akan mengalihkan HMETD-nya kepada PT CIMB Securities. Selanjutnya, perusahaan efek Grup CIMB tersebut akan melepas saham hasil rights issue kepada investor publik.

 

 

 

Untuk memuluskan rencana rights issue, Modern Internasional akan meminta persetujuan investornya dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 4 Oktober, bersamaan dengan prediksi didapatkannya pernyataan efektif rights issue dari Bapepam-LK.

 

 

 

Sumber